Penelitian ini menganalisis dampak hambatan bongkar muat kapal terhadap efisiensi proses trucking di PT SILkargo. Fokus penelitian meliputi tiga hambatan utama: antrean verifikasi barcode yang lama (melebihi 3 jam), keterbatasan infrastruktur (seperti kurangnya crane dan reach stacker), serta pengaruh cuaca ekstrem. Dengan pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan staf operasional daan staf trucking dan analisis dokumen perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan tersebut meningkatkan biaya penyimpanan (demurrage) dan menurunkan produktivitas trucking, dengan waktu tunggu truk bertambah rata-rata 3 jam 42 menit per antrean.Keterbatasan infrastruktur, termasuk crane yang beroperasi di atas kapasitas optimal (85–92% pada jam sibuk), memperparah ketidakefisienan operasional, sementara cuaca ekstrem menyumbang 28% penundaan dengan durasi rata-rata 6 jam 24 menit per kejadian. Penelitian ini memberikan rekomendasi strategis, sepertiinvestasi dalam infrastruktur modern, penerapan sistem prediksi cuaca real-time, dan pelatihan SDM, untuk mengurangi dampak tersebut. Temuan ini menekankan pentingnya solusi terintegrasi guna meningkatkan sinergi antara operasional pelabuhan dan logistik darat, demi efisiensi biaya dan keandalan layanan PT SILkargo.