Komponen verbal dan nonverbal dalam genre tari Pasihan gaya Surakarta (kajian pragmatik)
Penulis Utama
:
Maryono
NIM / NIP
:
T130906005
×ABSTRAK
Topik penelitian ini adalah Komponen Verbal dan Nonverbal dalam Genre Tari Pasihan Gaya Surakarta (kajian Pragmatik). Tujuan penelitian untuk memahami makna bahasa verbal dan nonverbal genre tari pasihan pada ritual perkawinan adat Jawa di Surakarta dengan menganalisis secara rinci, akurat, dan mendalam untuk menemukan dan mendeskripsikan: (1) Komponen verbal genre tari pasihan berupa sastra tembang dalam syair: pathetan, sindhènan, gérongan, dan jineman. Kajian komponen verbal ini untuk mengungkap: jenis-jenis tindak tutur (TT) yang dominan, fungsi TT, realisasi prinsip kerja sama, realisasi strategi kesantunan, dan implikatur. (2) Komponen nonverbal genre tari pasihan berupa: tema, gerak tubuh (kinetic body moves), polatan (ekspresi wajah), pola lantai, rias, busana, dan iringan gamelan (musik). (3) Menjelaskan hubungan komponen verbal yang bersifat kebahasaan dan nonverbal yang bersifat nonkebahasaan genre tari pasihan, untuk mengungkap bentuk hubungan yang bersifat langsung dan tidak langsung dan implikatur genre tari pasihan. (4) Menjelaskan latar belakang konsepsi penciptaan komponen verbal dan nonverbal genre tari pasihan, dan (5) Menjelaskan persepsi masyarakat terhadap kehidupan genre tari pasihan gaya Surakarta.
Bentuk penelitian yang digunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kritik holistik yang secara fokus, lengkap, dan seimbang mengkaji tiga faktor yaitu genetik, objektif, dan afektif sebagai sumber aliran nilai. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal terpancang (embedded case study research). Teknik pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian kualitatif dan jenis sumber data yang dimanfaatkan adalah: wawancara mendalam (in-depth interviewing), observasi, mencatat dokumen dan arsip (content analysis).
Untuk mengungkap permasalahan yang menjadi tujuan penelitian disertasi ini, peneliti menggunakan kajian: (1) teori pragmatik, (2) teori budaya, (3) teori seni pertunjukan, dan (4) teori komunikasi. Keempat teori tersebut digunakan untuk menganalisis makna pragmatik genre tari pasihan gaya Surakarta secara komplementer. Secara prinsip teori pragmatik merupakan alat kajian yang utama terkait dengan sistem kebahasaannya yang terfokus untuk menganalisis jenis-jenis TT, jenis TT yang dominan, fungsi TT, realisasi prinsip kerja sama, realisasi strategi kesantunan, implikatur, dan daya pragmatik. Teori budaya dan teori seni pertunjukan untuk menganalisis faktor nonkebahasaan yang berupa unsur-unsur karya seni. Teori komunikasi untuk mengkaji keterkaitan antarfaktor genetik, objektif, dan afektif. Trianggulasi keempat teori tersebut merupakan sarana untuk menjamin dan mengembangkan validitas data dalam mengungkap makna pragmatik genre tari pasihan gaya Surakarta.
Pokok-Pokok Temuan Penelitian. Jenis–jenis TT yang terdapat dalam genre tari pasihan gaya Surakarta terdiri dari beragam jenis yaitu: TT asertif, TT komisif, TT ekspresif, TT direktif, TT verdiktif, dan TT patik. Dari beragam jenis TT yang terdapat pada genre tari pasihan, jenis TT yang dominan adalah TT direktif.
Pada penerapan prinsip kerja sama dalam bahasa verbal genre tari pasihan terjadi pelanggaran maksim kuantitas dan maksim cara, sedangkan maksim kualitas dan maksim hubungan dipatuhi. Prinsip kesantunan yang diterapkan dalam bahasa verbal genre tari pasihan didapatkan penggunaan strategi TT dengan kesantunan positif dan strategi TT secara tidak langsung (off record).
Implikatur yang terdapat dalam jenis-jenis tari pasihan menunjukkan adanya simbolisasi percintaan sepasang suami istri yang dalam perjalanan kisahnya berawal dalam menghadapi permasalahan, kemudian mendapat solusi yang berangsur-angsur membaik dan berakhir bahagia. Kehadiran tari pasihan hampir dapat dipastikan disajikan dalam resepsi perkawinan merupakan wahana untuk mewisuda sepasang temantèn. Rupanya terdapat keterkaitan yang sangat erat antara kehadiran tari pasihan dalam resepsi perkawinan dengan sepasang temantèn. Implikatur yang utama pada kehadiran genre tari pasihan dalam resepsi perkawinan adalah untuk dapat diteladani dan memberikan sugesti secara tidak langsung terhadap sepasang temantèn.
Merujuk implikatur-implikatur yang diperikan dari komplementer komponen verbal dan nonverbal jenis-jenis tari pasihan dapat diungkapkan bahwa bentuk daya pragmatik genre tari pasihan adalah berupa nasihat-nasihat tentang cinta kasih yaitu pasangan keluarga yang romantis, harmonis, dan bahagia; kesetaraan dan kebersamaan dalam menjalankan bahtera rumahtangga; dan sikap-sikap ideal bagi figur suami dan figur istri. Nasihat-nasihat tentang cinta kasih tersebut bermanfaat bagi sepasang temantèn sebagai bekal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dalam membangun sebuah keluarga.
Bentuk genre tari pasihan merupakan perpaduan dua komponen besar yaitu verbal dan nonverbal. Berdasarkan jabaran komponen tersebut dapat diketemukan ciri karakteristik genre tari pasihan sebagai berikut: (a) bahasa verbal berbentuk tembang Jawa bernuansa cinta; (b) bahasa verbal yang digunakan berdasarkan status sosial; (c) hubungan komponen verbal dan nonverbal bersifat langsung dan tidak langsung; (d) tema percintaan; (e) cerita berakhir dengan bahagia (happy end); (f) disajikan berpasangan pria dan wanita; (g) pesannya berupa nasihat tentang cinta kasih; (h) gerak representatif dan presentatif diekspresikan penari dalam kualitas lembut, halus, dan romantis.
Berdasarkan temuan penelitian dan hasil pembahasan dari keterkaitan tiga faktor objektif, genetik, dan afektif dapat disimpulkan bahwa kehadiran genre tari pasihan dalam upacara ritual resepsi perkawinan berfungsi sebagai hiburan dan suritauladan. Kehadiran genre tari pasihan dalam resepsi perkawinan dimaksudkan oleh seniman untuk mengajak, meminta dan menyuruh sepasang temantèn untuk memahami dan meresapi pesan yang terkandung dalam bahasa verbal sastra tembang, yang disampaikan dengan bahasa nonverbal dalam bentuk visual yang estetik, supaya pasangan temantèn tersebut melakukan tindakan atau perbuatan seperti yang dicontohkan dalam pertunjukan tari pasihan tersebut. Maksud dan harapan seniman penyusun tersebut ditangkap oleh masyarakat sebagai sesuatu yang harus diteladani, mengingat gambaran percintaan pasangan suami istri yang romantis, harmonis, dan bahagia yang terdapat dalam tari tersebut dirasa sangat tepat dan diterima dengan jelas, mantap sebagai suatu bentuk pendidikan yang bersifat tidak langsung dan sangat bermanfaat bagi sepasang temantèn untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dalam menggapai keluarga bahagia lahir dan batin.
ABSTRACT
The topic of this research is Verbal and Nonverbal Components in the Genre of the Pasihan Dance Surakarta Style. Using a pragmatic approach the aim of the research is to understand the meaning of the verbal and nonverbal language in the pasihan dance genre (a dance genre with a romantic or love theme) in the traditional Javanese wedding rituals in Surakarta by carrying out a detailed, accurate, and in-depth analysis, in order to discover and describe: (1) the verbal components in the pasihan dance genre, in the Javanese poems in: pathetan, sindhènan, gérongan, and jineman. This study of the verbal components is intended to reveal: the dominant types of speech acts, the functions of the speech acts, the realization of the cooperative principles, the realization of the politeness principles, and the implicatures; (2) the nonverbal components in the pasihan dance genre, in the form of: themes, kinetic body moves, facial expressions (polatan), floor designs, make-up, costume, and musical accompaniment played on the gamelan; (3) the relationship between the verbal and the nonverbal components in the pasihan dance genre, in order to reveal the direct and indirect relationships and implicatures of the pasihan dance genre; (4) the background of the conception of the creation of verbal and nonverbal components in the pasihan dance genre, and (5) people’s perception of the existence of the Surakarta style pasihan dance genre.
The research takes the form of a qualitative study using a critical holistic approach which provides a focused, comprehensive, and balanced study of three factors, namely genetic, objective, and affective factors as the source of the values. The strategy used for this research is that of an embedded case study. The techniques used for collecting data, in accordance with the qualitative research and types of data sources available, include in-depth interviews, observation, and content analysis.
In order to discover the issues which are the object of the research for this dissertation, the researcher uses theoretical studies of (1) pragmatic theories, (2) cultural theories, (3) performing arts theories, and (4) communication theories. These four theories are used to provide a complementary analysis of the pragmatic meaning of the Surakarta style pasihan dance genre. In principle, the main tool is the pragmatic theory, in connection with the linguistic system which focuses on analyzing the different types of speech acts, the dominant types of speech acts, the function of the speech acts, the realization of the cooperative principles, the realization of the politeness principles, the implicatures, and the pragmatic power. The cultural and performing arts theories are used to analyse nonverbal language factors which are in the form of elements of the work of art. The communication theories are used to examine the connection between the genetic, objective, and affective factors. A triangulation of these theories is used as a means of securing and developing the validity of the data to discover the pragmatic meaning of the Surakarta style pasihan dance genre.
The main findings of the research showed that there are various kinds of speech acts found in the Surakarta style pasihan dance genre, numely: assertive, commissive, expressive, directive, verdictive, and phatic. Of all these different types, the most dominant kind of speech act found in the pasihan dance genre is the directive speech act.
The application of cooperative principles in the verbal language of the pasihan dance genre of shows a deviation in maxims of quantity and maxims of manner, while maxims of quality and maxims of relation are adhered to. The principle of politeness applied in the verbal language of the pasihan dance genre uses the strategy of positive politeness and performs off record speech acts.
The implicature found in the different types of pasihan dance indicates that there is a symbolization of love between husband and wife, who throughout the course of the story encounter problems but subsequently find a solution. It gradually resolves their difficulties and ultimately brings about a happy ending. The pasihan dance is almost always performed at wedding receptions which are a medium for officially announcing the marriage of a newly wed couple. There is a very close connection between the presence of the pasihan dance and the bride and groom at a wedding reception. The main implicature of the presence of the pasihan dance genre at a wedding reception is that it sets an example and offers indirect suggestions for the newly wed couple to follow.
With reference to the implicatures obtained from the combination of verbal and nonverbal components in different types of the pasihan dances, show that the form of pragmatic power in the pasihan dance genre is advise about love and affection, for married couple to enjoy a romantic, harmonious, and happy relationship; to display equality and togetherness; and to show an ideal attitude between husband and wife. This advice about love and affection is beneficial for a newly married couple. It provides them with knowledge to lead a better life as they set out to build a new family.
The form of the pasihan dance genre is a combination of two main components, namely verbal and nonverbal. Based on the description of these two components, the characteristics of the pasihan dance genre are as follows: (a) Verbal language in the form of Javanese sung poems with a romantic nuance; (b) Verbal language which is used according to social status; (c) A direct and indirect connection between the verbal and nonverbal components; (d) A romantic theme; (e) A story with a happy ending; (f) A performance by a pair of dancers, one male and one female; (g) Advice about love affection; (h) Representative and presentative movements expressed by the dancers with soft, refined, and romantic qualities.
Based on the findings of the research and the results between the objective, genetic, and affective factors, it can be concluded that the performance of the pasihan dance genre at a wedding reception for the newly married couple to follow. The presence of the pasihan dance genre at a wedding reception is intended by the performing artists as a means of inviting, asking, and telling the bride and groom to understand and absorb the message in the verbal language of the text, and conveyed using nonverbal language in a visual and aesthetical form. It as hoped that they will act and behave like the example displayed in the performance of the pasihan dance. The hope and intention of the artists is captured by the audience who view the dance as a good example to follow, recognizing it as a portrayal of a romantic, harmonious, and happily married couple which is felt to be highly appropriate and also educative in an indirect way. This is highly beneficial for the newly married couple as they enter into their new lives, and strive to create a happy family, in both worldly and spiritual aspects.
×
Penulis Utama
:
Maryono
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
T130906005
Tahun
:
2010
Judul
:
Komponen verbal dan nonverbal dalam genre tari Pasihan gaya Surakarta (kajian pragmatik)
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Pascasarjana - 2010
Program Studi
:
S-3 Linguistik (Pragmatik)
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-Pascasarjana Prog. Studi Linguistik-T.130906005-2010
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana 2. Prof. Dr. T. Slamet Suparno, S.Kar.,M.S.
Penguji
:
Catatan Umum
:
1652/2010
Fakultas
:
Sekolah Pascasarjana
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.