Film dokumenter “Laku ing Warisan” yang dikemas dalam gaya ekspositori dipilih untuk menyampaikan informasi yang jelas, lugas dan terstruktur terkait upaya pelestarian tari tradisi di Kota Surakarta. Film ini berupaya menjawab tantangan regenerasi dan apresiasi terhadap seni tari di tengah masyarakat modern, dengan tujuan memberikan wawasan dan pemahaman kepada audiens tentang nilai historis, filosofis, serta urgensi menjaga warisan budaya. Dalam proses produksi ini penulis bertugas sebagai editor yang memiliki peran sentral dan krusial dalam memastikan alur narasi informatif. Tugas editor tidak hanya merangkai footage visual yang diambil dari beberapa sanggar namun juga mengintegrasikan narasi voice over sesuai dengan konteks visual, menyelaraskan wawancara dengan para pengajar tari, akademisi atau penari, serta menambahkan penggunaan grafis dan teks pendukung untuk memperkuat penyampaian informasi. Melalui peletakan elemen ini, editor memastikan bahwa alur informasi dapat mengalir secara logis dan persuasif, yang memungkinkan audiens dengan mudah memahami upaya pelestarian seni tari tradisional khususnya di Kota Surakarta. Film dokumenter ini diharapkan berfungsi sebagai media edukasi yang efektif, serta mampu meningkatkan kesadaran publik untuk ikut berpartisipasi aktif dalam melestarikan kekayaan seni tari tradisional, khususnya yang ada di Kota Surakarta.Kata Kunci: Editor, Tari, Dokumenter, Pelestarian