Kecemasan rentan terjadi di lingkungan lintas budaya yang sering kali dipicu oleh ketidakpastian dalam proses komunikasi antarbudaya. Sebagai tantangan yang harus dihadapi saat memasuki lingkungan baru, diperlukan menajemen pengelolaan kecemasan yang baik agar proses komunikasi berjalan efektif. Universitas Sebelas Maret, saat ini mengalami peningkatan jumlah mahasiswa asing. Peningkatan ini terlihat dalam dua tahun terakhir dan mahasiswa asal Timor Leste menjadi kelompok terbanyak. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa asing untuk memiliki pemahaman yang komperhensif tentang mengelola kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat kepercayaan diri, dukungan pertemanan, dan toleransi terhadap tingkat kecemasan mahasiswa asing di Universitas Sebelas Maret. Ketiga variabel independen ini dapat melihat pengaruh secara internal dan eksternal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif eksplanatif dengan analisis linier berganda. Teknik pengambilan data dilakukan dengan sensus, menyebarkan kuesioner kepada seluruh mahasiswa asing asal Timor Leste yang sedang menjalani studi di Universitas Sebelas Maret. Berlandaskan pada teori Anxiety Uncertainty Management (AUM), dengan meneliti 3 kategori konsep AUM yang diturunkan menjadi variabel kepercayaan diri (self-concept), dukungan pertemanan (connection with host), dan toleransi (ethical interaction) dalam mengelola kecemasan agar terlahir komunikasi yang efektif. Hasil penelitian secara parsial menunjukan, kepercayaan diri dan dukungan pertemanan memiliki pengaruh signifikan terhadap kecemasan, sedangkan toleransi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Kepercayaan diri dan toleransi memiliki pengaruh negatif, artinya semakin tinggi tingkat kepercayaan diri dan toleransi maka semakin rendah tingkat kecemasan. Sebaliknya, dukungan pertemanan memiliki pengaruh positif, artinya semakin tinggi tingkat dukungan pertemanan maka semakin tinggi pula tingkat kecemasan. Secara simultan, ketiga variabel berpengaruh signifikan terhadap kecemasan dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 42%. Dapat disimpulkan, kepercayaan diri terbukti memberikan pengaruh paling kuat dibandingkan dua variabel lainnya (dukungan pertemanan dan toleransi) dalam menurunkan tingkat kecemasan.