Penelitian ini mengkaji citra perempuan dan feminisme kekuasaan pada tokoh Zabībah dalam novel Zabībah wal-Malik karya Saddam Hussein (2000). Permasalahan penelitian ini difokuskan pada dua aspek utama: pertama, bagaimana citra tokoh Zabībah digambarkan dalam novel tersebut; kedua, bagaimana kuasa perempuan yang di tunjukkan oleh tokoh Zabībah berdasarkan teori feminisme kekuasaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dengan teknik unduh dan catat. Selanjutnya data dianalisis menggunakan teori citra perempuan Sugihastuti (2000) dan teori feminisme kekuasaan Naomi Wolf (1994). Hasil penelitian disajikan secara informal. Penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh Zabībah memiliki citra diri perempuan yang diklasifikasikan menjadi tiga aspek. Yaitu citra fisik, citra psikis dan citra sosial. Pada aspek fisik, Zabībah digambarkan sebagai sosok yang anggun dengan ciri biologis perempuan normal seperti hamil dan pubertas mamaria. Pada Aspek psikis, tokoh ini memiliki karakter rendah hati, percaya diri, pemberani, dan penuh kelembutan. Sedangkan pada aspek sosial, Zabībah dideskripsikan sebagai istri yang menjalankan kewajiban dan perempuan yang peduli terhadap kondisi masyarakat. Selanjutnya, berdasarkan teori feminisme kekuasaan, tokoh Zabībah menunjukkan lima prinsip utama teori tersebut. Pertama, menunjukkan kesetaraan gender melalui keberanian menyampaikan pendapat dan menolak subordinasi. Kedua, membuktikan hak menentukan nasib sendiri melalui pilihan hidup yang bebas dari tekanan status dan kekuasaan. Ketiga, menjadikan pengalaman traumatis sebagai korban kekerasan sebagai sumber kekuatan yang menunjukkan validitas pengalaman perempuan. Keempat, berani mengungkapkan kebenaran dan memimpin rakyat dalam perjuangan. Kelima, mendapatkan penghormatan dan pengakuan sebagai simbol perjuangan rakyat.