×ABSTRAK
Perbaikan atau repairing adalah salah satu usaha untuk mengembalikan
kemampuan suatu bangunan yang telah mengalami kerusakan ke kondisi normal
atau mendekati normal, sehingga bangunan tersebut akan mampu mendukung
beban yang bekerja sesuai rencana awal dengan tingkat keamanan dan
kenyamanan yang diharapkan. Berkaitan dengan proses perbaikan beton dimana
telah banyak sekali teknologi beton yang terus berkembang, salah satu diantaranya
adalah mortar dengan polimer sebagai bahan tambahnya dalam hal ini berfungsi
hanya sebagai filler (pengisi) yang tidak mempengaruhi sifat-sifat kimiawi dari
beton itu sendiri. Rangkak (creep) mortar berbahan tambah polimer dalam
hubungannya untuk perbaikan beton memiliki perilaku yang menguntungkan
dalam menurunkan ataupun melepaskan (release) tegangan tarik yang
ditimbulkan oleh perilaku mortar yang lainnya yakni susut (shrinkage).
Penyusutan mortar menyebabkan campuran mortar perbaikan mengalami
tegangan tarik yang terjadi akibat terlepasnya air dari campuran karena evaporasi
maupun hidrasi semen.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik repair
mortar dengan berbahan tambah polimer untuk perbaikan beton khususnya
ditinjau dari nilai rangkak (creep) dan untuk mengetahui data prediksi beserta
nilai kesalahan yang mungkin terjadi pada benda uji serta untuk mengetahui
modifikasi paruh waktu yang optimal. Dalam penelitian ini metode yang
dilakukan adalah dengan eksperimen laboratorium dengan benda uji campuran
repair mortar dengan bahan tambah polymer masing-masing 2%, 4%, dan 6%.
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwasanya nilai rangkak benda uji
dengan bahan tambah polymer hingga hari ke-84 dari Mortar Superplasticizer
Accelerator Polymer 2% (MSAP 2%) memiliki nilai rangkak sebesar 1288 μ,
yang kemudian diikuti oleh MSAP 4% sebesar 1388 μ atau lebih besar 7.76% dari
nilai rangkak MSAP 2%, lalu MSAP 6% dengan besar nilai rangkak 1540 μ atau
lebih besar 19.56% dari MSAP 2%. Semakin lama pembebanan maka semakin
kecil pula perubahan koefisien nilai rangkak yang mungkin bisa muncul tidak
seperti pada awal-awal pembebanan. Semakin banyak data jangka pendek untuk
acuan prediksi koefisien nilai rangkak maka akan semakin kecil pula tingkat
kesalahan yang terjadi.
Kata Kunci : Rangkak, Repair Mortar, Polymer.