Amar Fajar Bagus Sudrajad. K3221005. Pembimbing Dr. Nanang Yulianto S.Pd. M.Ds. PELATIHAN PEMBUATAN WAYANG KULIT DI SANGGAR WAYANG DHEMES REJOSARI POLOKARTO SUKOHARJO. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2025. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan proses pelatihan pembuatan wayang kulit yang dilaksanakan di Sanggar Wayang Dhemes, (2) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam pelatihan pembuatan wayang kulit pada Sanggar Wayang Dhemes di Desa Rejosari, Polokarto, (3) Menerapkan solusi dari kendala pelatihan pembuatan wayang kulit pada Sanggar Wayang Dhemes di Desa Rejosari, Polokarto. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian meliputi peristiwa pelatihan, informan, serta dokumen berupa foto, hasil karya, serta rekaman wawancara. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi analisis dokumen dan wawancara secara mendalam. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi sumber data dan Review informant. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, komponen pelatihan di Sanggar Wayang Dhemes memperlihatkan sistem yang sederhana namun efektif. Pelatihan dijalankan secara mandiri oleh Ki Wiji Santoso, pelatihan berlangsung dengan metode pembelajaran yang terstruktur, penggunaan alat-alat yang relevan, serta pendekatan personal yang mendukung suasana belajar yang nyaman. Untuk mengembangkan skala pelatihan yang lebih luas dan berkelanjutan, dibutuhkan penguatan dalam manajemen kegiatan, dukungan fasilitas, serta regenerasi pengajar agar pelatihan tetap berjalan dengan kualitas yang terjaga dan mampu menjangkau lebih banyak peserta. Kedua, Pelatihan pembuatan wayang kulit di Sanggar Wayang Dhemes menghadapi sejumlah kendala, terutama dari keterbatasan pengetahuan dan keterampilan awal peserta yang sebagian besar merupakan pemula. Kesulitan teknis seperti ketelitian dalam menatah dan menyungging menjadi tantangan utama, ditambah kurangnya kesabaran dan ketekunan peserta yang memengaruhi hasil akhir. Keberhasilan pelatihan didukung oleh peran aktif instruktur, melalui pendekatan pembelajaran langsung dan bimbingan personal. Evaluasi rutin dan umpan balik konstruktif juga mendorong peserta untuk terus memperbaiki diri. Ketiga, strategi pelaksanaan pelatihan di Sanggar Wayang Dhemes meliputi optimalisasi peran instruktur dalam memberikan pembelajaran praktik intensif, pemanfaatan bahan pelatihan yang tersedia, serta penerapan jadwal yang fleksibel agar peserta dapat belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing. Pelatihan juga dilengkapi dengan evaluasi langsung dan bimbingan personal, sehingga peserta dapat mengurangi kesalahan dan mengembangkan keterampilannya. Dukungan dari lingkungan sekitar, potensi penguatan kerja sama dengan pihak pemerintah, serta menjadi faktor penting dalam mendukung keberlanjutan dan peningkatan kualitas pelatihan di sanggar ini.