Kotoran kambing merupakan limbah yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai peluang usaha, terutama karena kandungan zat haranya yang baik untuk menyuburkan tanaman. Namun, proses pengolahan kotoran kambing masih banyak dilakukan secara manual, seperti dengan cara ditumbuk, sehingga kurang efisien. Oleh karena itu, dibutuhkan mesin pencacah yang mampu mengubah kotoran kambing yang keras menjadi bentuk yang lebih halus. Dalam perancangannya, penting dilakukan observasi agar mesin memiliki desain dan sistem kerja yang optimal. Salah satu permasalahan umum pada mesin pencacah sebelumnya adalah posisi pisau yang tidak memiliki sudut kemiringan, sehingga kotoran sulit terdorong ke saluran output. Selain itu, diperlukan analisis teknis untuk menentukan diameter minimum poros yang aman terhadap beban kerja mesin. Mesin ini dirancang menggunakan motor bensin 10 HP sebagai penggerak dan material poros dari baja ST 37, dengan fokus utama pada perhitungan diameter poros dan penentuan posisi pisau yang efektif.