Ariyanti Kusumawati K3221014. Pembimbing Dr.Nanang Yulianto S.Pd. M.Ds. PEMBUATAN DOMPET BERBAHAN LIMBAH KULIT DENGAN MENERAPKAN TEKNIK JAHIT MANUAL DI ALLUSWAE LEATHERWORKS COLOMADU KARANGANYAR . Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2025.Tujuan penelitian ini adalah 1). Mendeskripsikan proses pembuatan dompet berbahan limbah kulit dengan menerapkan teknik jahit manual di Alluswae Leatherworks. 2). Menganalisis kelebihan dan kekurangan teknik jahit manual yang diterapkan pada dompet berbahan limbah kulit, dilihat dari aspek penggunaan bahan, penerapan teknik dan efisiensi waktu produksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian ini meliputi tempat dan peristiwa (Alluswae Leatherworks), informan (Bapak Nuri), serta dokumen dan arsip (foto, hasil karya). Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi teknik dan review informant. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis mengalir (Flow Model of Analysis), yang memiliki tiga komponennya yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan 1) Proses pembuatan dompet berbahan limbah kulit di Alluswae Leatherworks dilakukan dengan menggunakan teknik jahit manual atau tangan, khususnya metode jahit saddle stitch. Tahapan dimulai dari pemilihan dan pemotongan limbah kulit, kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian pola, pelubangan untuk jalur jahitan menggunakan alat tusuk (cishel), serta proses penjahitan dengan dua jarum menggunakan benang lilin. 2). Kelebihannya pada kekuatan jahitan yang dihasilkan, terutama melalui metode saddle stitch yang menciptakan sambungan benang ganda dan tidak mudah terlepas. Selain itu, jahitan manual memberikan nilai estetika yang tinggi karena hasilnya rapi, teratur, dan mencerminkan kesan handmade yang artistik. Teknik ini fleksibel dalam menyesuaikan bentuk dan karakteristik limbah kulit yang tidak seragam, serta memudahkan perbaikan tanpa merusak bahan. Namun demikian, teknik ini memiliki beberapa kekurangan, seperti waktu pengerjaan yang lama (2–3 jam per dompet), produktivitas yang rendah, serta ketergantungan tinggi pada keterampilan pengrajin.