Perkembangan teknologi dibidang otomotif mendorong munculnya inovasi pada sistem pengapian kendaraan bermotor, salah satunya adalah CDI (Capacitor Discharge Ignition) berbasis Internet of Things (IoT). Pada CDI konvensional memiliki keterbatasan dalam pengaturan waktu pengapian dan RPM limiter, sehingga tidak mampu menyesuaikan performa mesin secara optimal sesuai dengan kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan CDI berbasis IoT terhadap torsi dan daya pada sepeda motor 125 cc. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan sampel sepeda motor Honda Supra X 125. Variable bebas berupa CDI standar dan CDI berbasis IoT dengan variasi RPM limiter yaitu 6000, 6500, 7000, 7500, 8000, 8500, 9000, dan unlimiter. Variable terikat yang digunakan pada penelitian ini adalah torsi maksimum poros roda dan daya maksimum poros roda diukur dengan menggunakan dynamometer. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh dalam penggunaan CDI berbasis IoT terhadap torsi dan daya. Torsi maksimum yang dihasilkan CDI berbasis IoT terjadi pada limiter 9000 dengan torsi sebesar 10,79 Nm lebih rendah dari CDI standar yaitu sebesar 10,8 Nm. Daya maksimum yang dihasilkan CDI berbasis IoT terjadi pada mode unlimiter yaitu sebesar 9,10 HP, lebih tinggi dibandingkan dengan CDI standar sebesar 8,96 HP. CDI berbasis IoT juga menunjukkan kestabilan daya dalam rentang limiter 7500–9000 RPM dengan rata-rata daya yang dihasilkan sebesar 9,06 HP. Dengan fleksibilitas pengaturan pengapian secara digital, CDI IoT mampu meningkatkan efisiensi pembakaran dan performa mesin secara adaptif. Inovasi ini menunjukkan potensi besar dalam pengembangan sistem pengapian modern untuk kendaraan bermotor.