Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jenis jamur pangan yang termasuk dalam kelompok Basidiomycota yang populer dibudidayakan dan dikonsumsi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Jamur tiram banyak diminati konsumen karena memiliki kandungan gizi yang lengkap, untuk itu jamur tiram sendiri akan memiliki prospek yang bagus dalam pemasarannya sehingga berpotensi untuk dibudidayakan dan dikembangkan. Analisis usahatani digunakan untuk mengetahui apakah usahatani tersebut layak atau tidak untuk dikembangkan. Tujuan dari kegiatan tugas akhir ini adalah mahasiswa mampu mempraktikkan kegiatan budidaya, melakukan pemasaran, membuat analisis usahatani serta mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan budidaya jamur tiram menggunakan lima metode pelaksanakan yaitu praktik lapang, observasi lapang, wawancara, notulensi, dan studi pustaka. Praktik lapang dilakukan mulai dari persiapan budidaya hingga pemasaran. Observasi lapang dilakukan dengan pengamatan lingkungan kerja untuk mendapatkan data keberlangsungan tugas akhir. Wawancara diakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan budidaya yang dilakukan. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang relevan sebagai penujang data primer yang diperoleh. Kegiatan budidaya jamur tiram dilaksanakan di UMKM Fresh Jamur yang berada di Kabupaten Boyolali dengan jumlah 100 baglog budidaya. Kegiatan tersebut meliputi persiapan kumbung, penataan baglog, perawatan, pemanenan, pascapanen, hingga pemasaran. Total hasil produksi pada budidaya jamur tiram dalam kurun waktu 2 bulan sebesar 26,9 kg dengan harga jual Rp 17.476,00/kg. Total biaya yang dibutuhkan pada budidaya jamur tiram yaitu Rp 376.100,00 dengan total penerimaan sebesar Rp. 470.104,00 dan mendapat keuntungan sebesar Rp. 94.004,00 serta nilai dari analisis R/C ratio sebesar 1,2 dan B/C ratio sebesar 0,2 yang berarti usaha budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) ini efisien dan menguntungkan sehingga layak untuk dikembangkan.