Eunike Tirza Kenanya. K1221024. Pembimbing: Prof. Dr. Andayani, M. Pd. KARAKTERISTIK ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 3 SUKOHARJO). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2025 Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan wujud alih kode dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Sukoharjo, (2) mendeskripsikan wujud campur kode dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Sukoharjo, (3) mengidentifikasi faktor-faktor penyebab alih kode dan campur kode dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Sukoharjo, (4) mengidentifikasi relevansi kajian alih kode dan campur kode dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian ini meliputi peristiwa pembelajaran bahasa Indonesia, informan (guru bahasa Indonesia kelas 7, 8, dan 9; 1 rombel peserta didik kelas 7; 1 rombel peserta didik kelas 8; 1 rombel peserta didik kelas 9), dan dokumen (rekaman pembelajaran dan rekaman komunikasi langsung). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi berpartisipasi pasif, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi sumber data. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, wujud alih kode dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Sukoharjo ada 2, yaitu alih kode internal dan alih kode eksternal. Kedua, wujud campur kode dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Sukoharjo hanya ada 2, yakni campur kode eksternal dan campur kode internal. Berdasarkan segi penyisipan unsurnya ada 5, yaitu baster, frasa, kata, kata ulang, dan klausa. Ketiga, alih kode dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Sukoharjo disebabkan oleh 6 faktor, yakni munculnya pihak ketiga, menciptakan kejenakaan, penyesuaian topik, peralihan situasi, lawan bicara, dan pembicara. Sementara itu, campur kode dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Sukoharjo disebabkan oleh 4 faktor, yaitu ekspresi identitas, memudahkan komunikasi ketika menjelaskan sesuatu, membangun hubungan yang akrab, dan situasi yang dihadapi. Keempat, fenomena alih kode dan campur kode sejatinya tidak diperbolehkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Akan tetapi, alih kode dan campur kode dapat dipakai pada kondisi khusus tergantung konteks materi yang sedang diajarkan kepada peserta didik dengan porsi pemakaian yang minimal. Kata kunci: alih kode, campur kode, pembelajaran bahasa Indonesia