Budidaya tanaman terong ungu (Solanum melongena L.) memiliki potensi besar untuk dikembangkan di lahan sempit, khususnya sebagai alternatif usahatani yang efisien dan menguntungkan. Permintaan pasar yang cukup stabil serta waktu panen yang relatif singkat menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan. Tujuan dari kegiatan Tugas Akhir ini adalah untuk mempraktikkan teknik budidaya terong ungu secara langsung di lapangan, menerapkan strategi pemasaran, serta melakukan analisis kelayakan usahatani secara ekonomi.Kegiatan dilaksanakan di lahan seluas 206 m² di Desa Lalung, Karanganyar. Metode pelaksanaan meliputi pengolahan lahan, pemasangan mulsa, pemupukan dasar, penanaman, pemeliharaan (penyiraman, pemupukan lanjutan, pengendalian hama dan penyakit), panen, serta pemasaran hasil panen. Pemasaran dilakukan melalui pendekatan langsung ke pedagang dan pemanfaatan media sosial. Analisis usaha tani dilakukan dengan menghitung biaya tetap, variabel, penerimaan, keuntungan, serta Break Even Point (BEP), R/C ratio, dan B/C ratio.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa total biaya produksi sebesar Rp 1.603.500 menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1.678.000 dengan pendapatan bersih Rp 74.500. Nilai R/C ratio sebesar 1,04 dan B/C ratio sebesar 0,04 menunjukkan bahwa usahatani ini layak secara ekonomi namun tidak optimal. Strategi pemasaran yang diterapkan juga mampu menjangkau konsumen lokal secara efektif.Kesimpulannya, budidaya terong ungu dalam skala kecil dapat menjadi kegiatan yang efisien dan menguntungkan, serta memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dengan dukungan budidaya dan pemasaran yang tepat.