Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tingkat self-esteem, self-efficacy, dan impostor phenomenon mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta (2) menganalisis pengaruh self-esteem terhadap impostor phenomenon pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta, (3) menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap impostor phenomenon pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta, (4) menganalisis pengaruh self-esteem dan self-efficacy terhadap impostor phenomenon pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta sejumlah 74. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sehingga sampel pada penelitian ini adalah seluruh anggota populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan skala psikologis self-esteem, self-efficacy, dan impostor phenomenon. Pada penelitian ini instrumen diuji menggunakan uji validitas isi dan validitas konstruk. Uji validitas isi dianalisis menggunakan rumus Aiken’s v dan uji validitas konstruk menggunakan korelasi product moment. Uji Reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach’s. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa: (1) mayoritas mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta memiliki tingkat self-esteem rendah sebesar 93,24%, tingkat self-efficacy rendah sebesar 93,24%, dan tingkat impostor phenomenon tinggi sebesar 78,3%. Hasil analisis statistik inferensial dengan regresi linier sederhana menunjukkan bahwa: (2) self-esteem berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impostor phenomenon mahasiswa sebesar 63,8%, artinya Ha diterima; (3) self-efficacy berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impostor phenomenon mahasiswa sebesar 79,3%, artinya Ha diterima. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa: (4) self-esteem dan self-efficacy berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impostor phenomenon mahasiswa sebesar 79,8%, artinya Ha diterima. Hasil Uji F menunjukkan bahwa F hitung 139,820 lebih besar daripada F tabel 2,782 yang artinya terdapat pengaruh self-esteem dan self-efficacy secara simultan terhadap impostor phenomenon. Saran bagi mahasiswa dapat melakukan dialog internal untuk mengubah pemikiran negatif dengan afirmasi yang lebih realistis dan positif sebagai sarana meningkatkan self-esteem dan self-efficacy untuk mencegah dan mengurangi impostor phenomenon. Saran bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian serupa dengan metode kualitatif untuk menggali pengalaman impostor phenomenon pada mahasiswa secara lebih mendalam.