Sintesis nanopartikel ZnO dilakukan dengan menggunakan ekstrak daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) sebagai bioreduktor. Metode sintesis ramah lingkungan ini digunakan sebagai alternatif metode konvensional yang menggunakan bahan kimia beracun dan biaya yang mahal. Kandungan metabolit sekunder dalam daun beluntas (flavonoid, tanin, fenol) dapat mereduksi ion Zn²⁺ dan menstabilkan nanopartikel ZnO. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui  variasi konsentrasi larutan prekursor seng asetat dihidrat terhadap karakteristik nanopartikel ZnO yang dihasilkan. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental di Laboratorium, meliputi tahap preparasi sampel, biosintesis nanopartikel ZnO dengan variasi konsentrasi prekursor seng asetat dihidrat (0,01M, 0,05M, 0,1M, 0,5M, 1M), dan karakterisasi nanopartikel ZnO. Data yang diperoleh diolah menggunakan program Origin dan dianalisis secara deskriptif maupun kuantitatif.  Hasil analisis menunjukkan bahwa variasi konsentrasi larutan prekursor mempengaruhi karakteristik nanopartikel ZnO yang dihasilkan. Pengujian FTIR mengidentifikasi keberadaan gugus ZnO pada rentang bilangan gelombang 436,36 – 449,01 cm-1. Ukuran nanopartikel dan bentuk kristal yang dihasilkan adalah sebagai berikut: konsentrasi larutan 0,01M (32,29 nm; wurtzite heksagonal), konsentrasi 0,05M (56,13 nm; wurtzite heksagonal), konsentrasi 0,1M (83,66 nm; wurtzite heksagonal), konsentrasi 0,5M (125,6 nm; wurtzite heksagonal), dan konsentrasi 1M (192,9 nm; wurtzite heksagonal). Bertambahnya ukuran nanopartikel ZnO berbanding lurus dengan bertambahnya konsentrasi prekursor yang digunakan. Pada konsentrasi prekursor 0,01M dapat ditunjukkan bentuk partikel heksagonal melalui pengujian SEM.