Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program pembelajaran berdiferensiasi di Sekolah Dasar Penggerak Kabupaten Karanganyar dengan menggunakan model evaluasi Context, Input, Process, Product (CIPP). Latar belakang penelitian didasarkan pada kebutuhan evaluasi menyeluruh terhadap penerapan paradigma pembelajaran baru dalam Kurikulum Merdeka yang berorientasi pada kebutuhan individual peserta didik.Penelitian menggunakan pendekatan mixed methods dengan teknik pengumpulan data berupa angket, wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil evaluasi konteks menunjukkan bahwa 85% responden menyatakan tujuan program sesuai dengan kebijakan nasional dan daerah, serta relevan dengan kebutuhan sekolah. Pada aspek input, 82% guru dan kepala sekolah memahami konsep pembelajaran berdiferensiasi, 78% sekolah memiliki sarana prasarana pendukung, dan 100% sekolah memperoleh alokasi pembiayaan program. Dari aspek proses, 73% guru melaksanakan strategi diferensiasi dalam perencanaan pembelajaran, sementara asesmen berbasis diferensiasi baru diterapkan oleh 41% guru. Pada aspek produk, capaian siswa menunjukkan peningkatan keterampilan abad 21, dengan skor berpikir kritis meningkat 0,34 poin, kolaborasi 0,31 poin, dan kemandirian 0,38 poin pada skala lima.Berdasarkan temuan tersebut, penelitian menyimpulkan bahwa program pembelajaran berdiferensiasi di Sekolah Dasar Penggerak Kabupaten Karanganyar telah dilaksanakan sesuai kerangka kebijakan dan didukung sumber daya yang memadai. Peningkatan capaian peserta didik terukur melalui indikator keterampilan abad 21, meskipun tingkat implementasi asesmen diferensiasi masih menunjukkan variasi antar guru dan sekolah. Penelitian ini merekomendasikan penguatan pelatihan guru, supervisi berkelanjutan, serta integrasi pembelajaran berdiferensiasi dalam perencanaan sekolah untuk menjamin efektivitas dan keberlanjutan program.