Nur Aini Febriyanti. B0221054. 2025. Studi Kasus Analisis Kalimat Tanya pada Cerpen-Cerpen di Republika.id. Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Alasan penelitian ini adalah setiap kata dalam Bahasa Indonesia memiliki kemungkinan untuk mengisi fungsi sintaksis. Salah satu jenis kalimat dalam bahasa Indonesia adalah kalimat tanya. Kalimat tanya memiliki salah satu ciri, yaitu disertai dengan kata tanya. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (i) bagaimana fungsi sintaksis kata tanya pada cerpen-cerpen di Republika.id? dan (ii) bagaimana distribusi kata tanya yang terdapat pada cerpen-cerpen di Republika.id? Data dan sumber data pada penelitian ini adalah kalimat tanya pada cerpencerpen di Republika,id. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode penyediaan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Sementara itu, metode analisis data yang digunakan adalah metode agih dengan teknik bagi unsur langsung dan dilanjutkan dengan teknik permutasi, balik, perluas dan ubah ujud. Hasil penelitian ini, yaitu (i) Kata tanya apa dapat mengisi fungsi S, P, O, K dan bahkan mewakili sebuah klausa. Kata tanya siapa dapat mengisi fungsi S. Kata tanya kenapa/mengapa dapat mengisi fungsi P dan K. Kata tanya bagaimana dapat mengisi P dan K. Kata tanya kapan dapat mengisi K. Kata tanya berapa dapat mengisi fungsi S dan P. Kata tanya mana dapat mengisi fungsi K. Pendesak adakah dapat mengisi fungsi S dan P. Pendesak bukankah/bukannya, tidak/tidakkah, boleh/bolehkah, ,mungkinkah, dan jangan-jangan dapat mengisi adverbia dari predikat. Hasil rumusan selanjutnya, yaitu (ii) Kata tanya yang mengisi fungsi sintaksis S, memiliki kecenderungan untuk terletak di posisi D dan B. Kata tanya yang mengisi fungsi sintaksis P memiliki kecenderungan untuk terletak di D dan B. Kata tanya yang mengisi fungsi sintaksis O memiliki kecenderungan untuk terletak di posisi T dan B. Kata tanya yang mengisi fungsi sintaksis K memiliki kecenderungan yang sangat fleksibel, karena dapat terletak di posisi D, T ataupun B. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap kata tanya pada kalimat tanya informatif dapat mengisi fungsi sintaksis pada pola kalimat tanya. Sementara itu, untuk kalimat tanya konfirmatif, memiliki kesimpulan bahwa tidak semua pendesak dapat mengisi fungsi sintaksis pada pola kalimat tanya. Selanjutnya, setiap letak kata tanya pada kalimat tanya informatif dapat mempengaruhi fungsi sintaksisnya. Untuk pengujian pada pendesak konfirmatif mendapatkan hasil, yaitu pendesak yang memiliki kemutlakan kuat, umumnya merupakan kata tanya yang juga terdapat pada kata tanya informatif atau selalu diikuti partikel -kah.