Sapi potong merupakan ternak yang dibudidayakan dengan tujuan pemanfaatan penggunaan daging. Dalam waktu pemeliharaan yang singkat dapat menghasilkan kualitas daging yang baik sebelum ternak dipotong. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengevaluasi manajemen penggemukan sapi potong dan menganalisis usaha di peternakan ABK Project yang berlokasi di Dusun Tembok, Desa Harjosari, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar. Dalam melaksanakan tugas akhir ini menggunakan metode observasi dan wawancara dengan pemilik peternakan yang dilakukan secara langsung. Ternak yang dipelihara di peternakan ABK Project berjenis Limousin dan Simmental dikarenakan memiliki tingkat produktivitas yang cukup baik. Hasil dari tugas akhir ini adalah pemeliharaan sapi potong dengan fokus penggemukan, sapi yang digunakan untuk bakalan berjenis kelamin jantan dengan kriteria sehat, tidak cacat, dan berbobot 400-500 kg. Pakan yang diberikan berjenis konsentrat dengan jumlah sebanyak 10,4 kg dan jerami padi sebanyak 2 kg sehingga menghasilkan rata-rata pertambahan bobot badan harian (PBBH) sebesar 1,25 kg/ekor, feed conversion ratio (FCR) sebesar 7,6, feed cost gain (FCG) sebesar Rp 28.884, dan efisiensi pakan sebesar 13,17%. Dalam satu tahun pemeliharaan peternakan ABK Project mampu menjual 40 ekor sapi dan menghasilkan nilai break event point (BEP) (unit) sebanyak 19 ekor, break event point (BEP) (rupiah) Rp 578.592.075, benefit cost ratio BCR sebesar 1,1 yang menyatakan bahwa usaha tersebut layak untuk dijalankan. Usaha ini juga menghasilkan nilai payback periode selama 2,9 tahun. Kesimpulan dari tugas akhir ini adalah usaha peternakan ABK Project sudah menerapkan manajemen pemeliharaan sapi potong yang baik dapat dilihat dari nilai produktivitas ternak dan hasil analisis usaha menyatakan usaha ini layak atau baik untuk dijalankan kedepannya.