Kukis adalah produk makanan yang banyak disukai karena rasanya yang bervariasi, praktis dikonsumsi, dan memiliki daya simpan yang lama. Tepung ganyong memiliki sifat fisik yang memungkinkan penggunaannya sebagai bahan alternatif dalam berbagai produk pangan olahan. Kandungan serat pangan yang cukup tinggi pada tepung ganyong menjadikannya unggul untuk mendukung pengembangan pangan fungsional yang lebih sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung ganyong (Canna edulis) terhadap karakteristik fisik, kimia dan sensoris kukis sebagai sumber serat pangan. Proses pembuatan meliputi dua tahap yaitu tahap penyangraian tepung ganyong dan tahap pembuatan kukis. Berdasarkan hasil uji sensoris, diperoleh formulasi terbaik yang paling disukai oleh panelis berdasarkan parameter aroma, rasa, tekstur dan overall yaitu F3 (75% tepung tergu dan 25% tepung ganyong). Formula terbaik F3 memiliki kadar air sebesar 6,96 ± 0,13%, kadar abu 1,42 ± 0,11%, lemak 22,52 ± 0,06%, protein 7,03 ± 0,53%, karbohidrat 62,09 ± 0,63?n serat pangan 3,27 ± 0,10%. Hasil analisis fisik dengan sampel terbaik pada uji tekstur dengan texture analyzer diperoleh hasil sebesar 5099,77 gf. Berdasarkan analisis kelayakan usaha meunjukkan bahwa produksi kukis dengan substitusi tepung ganyong ini layak dijalankan dengan nilai B/C Ratio sebesar 1,4, IRR sebesar 63%, NPV sebesar Rp292.597.897, dan Pay Out Time selama 12,31 bulan. Usaha menghasilkan laba bersih Rp7.979.080 per bulan dari kapasitas produksi produk sebesar 1.400 per bulan dengan harga Rp20.000/kemasan dengan berat per kemasannya 100 gram. Berdasarkan analisis tersebut, kukis dengan substitusi tepung ganyong layak dikembangkan sebagai produk pangan fungsional sekaligus usaha yang menguntungkan.