Kekuasaan merupakan suatu dimensi dari relasi. Setiap relasi, maka akan selalu ada kekuasaan. Dalam praktik relasi kuasa, salah satu mekanisme yang sering digunakan adalah stigmatisasi, dan dalam setiap praktik kekuasaan akan selalu muncul resistansi, salah satunya seperti yang digambarkan dalam novel Zainah karya Nawal As-Sa’dawiy (1972). Penelitian ini membahas tentang bentuk-bentuk stigma terhadap tokoh perempuan serta resistansinya dalam novel tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk stigma terhadap tokoh perempuan serta resistansinya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori kekuasaan dan resistansi yang dikemukakan oleh Michel Foucault guna mengungkapkan bentuk-bentuk stigma terhadap tokoh perempuan serta resistansi yang dilakukan oleh para tokoh perempuan dalam novel Zainah karya Nawal As-Sa’dawiy (1972).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis data-data. Data diperoleh dari kutipan, narasi, dan dialog dalam novel Zainah karya Nawal El- Saadawi (1972) yang mencerminkan bentuk-bentuk stigma dan bagaimana resistansinya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui proses baca, simak, dan catat, kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan konsep relasi kuasa serta resistansi dalam kerangka pemikiran Foucault.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan empat jenis stigmatisasi dan empat jenis resistansi. Keempat jenis stigmatisasi yang ditemukan, di antaranya stigma anak yang lahir di luar pernikahan tidak boleh ditemani, masyarakat yang membanggakan kelas sosial atas, perempuan dianggap tidak berharga, dan memalukan menulis nama ibu. Stigma memalukan menulis nama ibu merupakan stigma paling dominan yang ditemukan dalam novel Zainah karya Nawal As-Sa’dawiy (1972). Sementara itu, keempat resistansi yang ditemukan, di antaranya resistansi terhadap stigma anak yang lahir di luar pernikahan tidak boleh ditemani, stigma masyarakat yang membanggakan kelas sosial atas, stigma perempuan dianggap tidak berharga, dan stigma memalukan menulis nama ibu. Resistansi terhadap stigma memalukan menulis nama ibu merupakan stigma paling dominan yang ditemukan dalam novel Zainah karya Nawal As-Sa’dawiy (1972).