Bakso adalah produk olahan berbentuk bulat dengan bahan baku utama berupa daging giling yang ditambahkan bumbu serta tepung. Ikan nila dapat menjadi bahan baku pembuatan bakso karena dagingnya yang tebal, kompak dan tidak sulit untuk memisahkannya dari tulang maupun duri. Ikan nila banyak diminati karena memiliki cita rasa yang lezat dan bergizi tinggi. Penambahan jamur kuping hitam dalam pembuatan bakso ikan dapat meningkatkan nilai gizi bakso terutama kandungan serat pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jamur kuping hitam terhadap karakteristik kimia dan sensoris bakso ikan nila. Proses pembuatan meliputi dua tahap utama yaitu persiapan bahan baku dan proses pembuatan bakso. Berdasarkan hasil uji sensoris dengan menggunakan data statistik, diperoleh formula terbaik yang disukai panelis berdasarkan parameter warna, aroma, rasa, dan overall yaitu F2 (80?ging ikan nila dan 20% jamur kuping hitam). Formula terbaik F2 memiliki kadar air sebesar 75,66%, kadar abu 1,58%, lemak 2,13%, protein 7,67%, serat pangan 2,86%, dan karbohidrat 13,13%. Berdasarkan analisis kelayakan usaha menunjukkan bahwa produksi bakso ikan nila dengan penambahan jamur kuping hitam ini layak dijalankan dengan nilai B/C Ratio sebesar 1,3; IRR sebesar 106%; NPV sebesar Rp336.320.459, dan Pay Out Time selama 10,7 bulan. Usaha menghasilkan laba bersih yaitu sebesar Rp8.774.630/bulan dari kapasitas produksi produk sebanyak 1760 kemasan/bulan dengan harga Rp20.500/kemasan dengan berat per kemasan 165 gram. Berdasarkan hasil analisis tersebut menyatakan bahwa produk bakso ikan nila dengan penambahan jamur kuping hitam layak untuk dikembangkan sebagai produk pangan fungsional serta sebagai peluang usaha yang menjanjikan secara ekonomi.