Pembangunan infrastruktur di Indonesia memerlukan instrumen mitigasi risiko yang efektif untuk melindungi kepentingan seluruh pihak yang terlibat dalam proyek. Surety bond merupakan instrumen penting yang dapat memberikan jaminan pelaksanaan kontrak dan mengurangi risiko kegagalan proyek, namun pemahaman dan penerapannya di Indonesia masih menghadapi keterbatasan dari berbagai aspek. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi surety bond di PT. Asuransi Perisai Listrik Nasional (APLN) Kantor Pemasaran Solo, mengidentifikasi kendala pemasaran dan sosialisasi, serta merumuskan strategi peningkatan yang dapat diterapkan dalam mengoptimalkan peran surety bond sebagai instrumen jaminan dalam proyek pembangunan infrastruktur nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan manajemen dan karyawan APLN Solo serta stakeholder terkait, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data sekunder berupa laporan perusahaan dan regulasi yang berlaku. Fokus penelitian diarahkan pada empat jenis surety bond yang diimplementasikan APLN Solo yaitu Bid Bond, Performance Bond, Advance Payment Bond, dan Maintenance Bond, serta menganalisis proses underwriting yang diterapkan perusahaan dalam menilai risiko setiap aplikasi jaminan untuk memastikan kualitas risiko yang diterima. Hasil penelitian menunjukkan APLN Solo telah mengimplementasikan keempat jenis surety bond dengan proses underwriting yang ketat, namun menghadapi kendala signifikan berupa kurangnya pemahaman kontraktor terhadap konsep surety bond, preferensi kuat terhadap bank garansi, keterbatasan SDM kompeten, dan regulasi yang belum jelas, sehingga menyebabkan pemasaran belum optimal. Temuan ini diharapkan menjadi dasar rekomendasi strategis bagi APLN untuk meningkatkan kualitas layanan, mengembangkan program edukasi yang efektif, dan mengoptimalkan peran surety bond dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional melalui perbaikan sistem pemasaran dan sosialisasi yang lebih komprehensif.