×
Septian Nurul Fuady, 2025, Kajian Pengaruh Subtitusi pada Semen Menggunakan Fly Ash 20?n Variasi CaCO3 Terhadap Indeks Maturitas Dengan Nilai Kuat Tekan Beton Memadat Sendiri. Tugas akhir, Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Salah satu metode non-destruktif yang digunakan adalah metode maturitas yang memprediksi kuat tekan beton berdasarkan akumulasi waktu dan suhu. Beton SCC adalah inovasi yang menguntungkan dunia konstruksi karena mampu mengalir dan memadat sendiri tanpa getaran sehingga mempercepat pekerjaan dan meningkatkan kualitas. Kombinasi bahan fly ash dan kalsium karbonat (CaCO₃) sebagai pengganti sebagian semen dapat memengaruhi karakteristik dan laju perkembangan kuat tekan beton SCC. Subtitusi semen dengan fly ash dan CaCO3 dapat meningkatkan kinerja beton dengan memperbaiki sifat mekanis dibandingkan dengan beton tanpa bahan subtitusi tersebut. Subtitusi ini berdampak terhadap keakuratan prediksi dalam metode maturitas. Model prediksi yang digunakan yaitu persamaan logaritmis untuk merepresentasikan hubungan antara nilai maturitas dan kuat tekan beton. Metode uji eksperimental digunakan pada penelitian ini untuk mendapatkan nilai maturitas dalam memprediksi nilai kuat tekan beton pada campuran dengan subtitusi pada semen menggunakan fly ash 20?n variasi kadar kalsium karbonat (CaCO₃) sebesar 0%; 5%; 10%; dan 15%. Pengujian maturitas beton mengikuti standar ASTM C1074:2019, yang menguraikan mekanisme pencatatan suhu internal beton secara berkala untuk menentukan nilai maturitas. Nilai kuat tekan beton hasil prediksi nantinya akan dibandingkan dengan kuat tekan beton uji destruktif. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengukuran suhu beton dilakukan selama setiap hari selama 28 hari. Uji destruktif dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi semen dengan fly ash sebesar 20% dan CaCO₃ pada beton dapat meningkatkan kuat tekan beton pada proporsi tertentu. Kuat tekan tertinggi diperoleh pada penggunaan CaCO₃ sebesar 15?ngan nilai 41,05 MPa pada umur 28 hari. Meskipun nilai maturitas cenderung menurun seiring peningkatan kadar CaCO₃, hubungan antara maturitas dan kuat tekan beton tetap signifikan dengan nilai koefisien determinasi (R²) yang tinggi pada model