Metil ester merupakan senyawa organik yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar. Kebutuhan metil ester di dalam negeri semakin meningkat tiap tahunnya sehingga diperlukan perancangan pabrik metil ester dengan kapasitas 150.000 ton/tahun. Dalam pembuatan 1 kg metil ester membutuhkan 0,987 kg RBDPO; 0,1405 kg metanol (99,85%); 0,0591 kg katalis CaO; serta menghasilkan produk samping gliserol 0,1071 kg dan limbah uap cairan sebesar 0,0197 kg. Pabrik ini direncanakan akan beroperasi di Kawasan Industri Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada tahun 2028.

Pembuatan metil ester diawali dengan mengumpankan RBDPO, Metanol dan katalis CaO ke reaktor dengan rasio massa masuk reaktor 19:7:1. Reaksi berlangsung di Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada suhu 64℃ dan tekanan 1 bar dengan konversi total 99% terhadap RBDPO. Reaktor dilengkapi jaket dengan pemanas saturated steam (120°C, 2 bar). Produk metil ester, gliserol, dan sisa metanol dipisahkan dari padatan CaO menggunakan rotary drum vacuum filter. Metil ester, gliserol dan metanol kemudian dicuci dengan air di dalam mixer. Hasil pencucian diumpankan ke dekanter, menghasilkan fase bawah (fraksi air) terdiri atas air, metanol, dan gliserol, sementara fase atas (fraksi minyak) adalah produk metil ester dengan kemurnian 96,84%. Hasil bawah dekanter diumpankan menuju menara distilasi satu dengan hasil atas metanol untuk direcycle ke reaktor sedangkan hasil bawah diumpankan ke menara distilasi dua. Hasil atas menara distilasi dua berupa air direcycle ke mixer sedangkan hasil bawah berupa produk gliserol dengan kemurnian 97%.

Unit pendukung proses pabrik ini meliputi unit pengadaan air dengan kebutuhan air sebesar 0,0016 m3/kg produk, unit pengadaan udara tekan (45°C, 4 bar) sebesar 0,0011 m3/kg produk, unit pengadaan udara panas (800°C, 1 bar) sebesar 0,045 m3/kg produk, unit pengadaan saturated steam (190°C, 12,55 bar) sebesar 0,91 kg/kg produk, unit pengadaan nitrogen dengan kebutuhan 0,00018 m3/kg produk. unit pengadaan bahan bakar berupa Industrial Diesel Oil (IDO) dengan kebutuhan 0,077 L/kg produk dan High Speed Diesel (HSD) dengan kebutuhan 0,00017 L/kg metil ester, serta unit pengadaan listrik dengan kebutuhan sebesar 0,016 kWh/kg metil ester. Pabrik ini juga didukung dengan laboratorium.

Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Hasil analisis ekonomi diperoleh Rate of Return of Investment (ROROI) sebesar 59,43%. Payback Period (PBP) didapatkan 1,69 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 42,53%, Shut Down Point (SDP) sebesar 25,56%, dan Cumulative Cash Ratio (CCR) sebesar 2,75. Dari hasil analisa ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik metil ester layak untuk didirikan.