Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) untuk mengadopsi inovasi digital dalam rangka meningkatkan efektivitas layanan publik, salah satunya melalui pemanfaatan artificial intelligence (AI) pada contact center Help Answer Improve Direktorat Jenderal Perbendaharaan (HAI-DJPb). Transformasi ini mencerminkan bentuk pemanfaatan adaptif teknologi di sektor pelayanan publik yang menuntut responsivitas, efisiensi dan akurasi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami bagaimana  apropriasi Tim Media Sosial HAI-DJPb dalam memanfaatkan artificial intelligence untuk pembuatan konten serta bagaimana Tim Media Sosial HAI-DJPb menjaga kualitas konten media sosial dari informasi yang dihasilkan oleh artificial intelligence. Penelitian ini menggunakan kerangka Adaptive Structuration Theory (AST) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pejabat dan pelaksana pada contact center HAI-DJPb, observasi serta analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses apropriasi teknologi melalui tahapan-tahapan memahami struktur teknologi, mempertimbangkan sumber struktur lain, menentukan struktur yang digunakan, melakukan apropriasi, mengamati sikap kelompok terhadap teknologi dan mereproduksi struktur. Apropriasi AI tersebut merupakan bagian dari inisiasi, pelatihan, adaptasi dan pemanfaatan AI pada HAI-DJPb. Tahapan-tahapan yang menjadi temuan penelitian tersebut dapat menjadi pedoman bagi organisasi, khususnya organisasi pemerintah dalam implementasi AI pada aktivitas organisasi. Proses apropriasi AI pada HAI-DJPb menghasilkan informasi yang digunakan dalam pembuatan konten. Sejalan dengan tujuan penelitian yang kedua, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa informasi yang dihasilkan oleh AI perlu dilakukan pemeriksaan hasil, verifikasi fakta dan data, penyesuaian bahasa dan gaya penulisan, uji kesesuaian dengan kebijakan komunikasi, proses editing dan pengecekan manual, validasi oleh peran-peran di tim media sosial hingga konten dipublikasikan. Proses tersebut merupakan bagian dari aspek struktur formal, struktur teknologi, mekanisme validasi informasi, interaksi kolaborasi dan koordinasi. Tahapan dalam menjaga kualitas informasi dari AI dapat menjadi proses lanjutan dari apropriasi AI sehingga apropriasi dapat menghasilkan informasi yang berkualitas sesuai dengan pedoman komunikasi organisasi. Temuan penelitian ini memberikan panduan bertahap yang dapat digunakan oleh organisasi, khususnya instansi pemerintah, untuk mengimplementasikan AI secara terstruktur dan efektif.