Korelasi Gap Karbon Dioksida Terhadap Luaran Pasien Cedera Otak Traumatik Pasca Kraniotomi
Penulis Utama
:
Rafael Bagus Yudhistira
NIM / NIP
:
S982202007
×<p class="MsoNormal" xss=removed><b><span xss=removed>Latar

Belakang</span></b><span xss=removed>: Gap karbon dioksida (GapCO₂; PaCO₂–EtCO₂)

merefleksikan ketidakseimbangan ventilasi–perfusi dan status hemodinamik,

sehingga berpotensi berkaitan dengan luaran fungsional pasca kraniotomi pada

cedera otak traumatik (COT).<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><b><span xss=removed>Tujuan</span></b><span xss=removed>:

Mengevaluasi hubungan GapCO₂ perioperatif dengan luaran pasien COT pasca

kraniotomi.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><b><span xss=removed>Metode</span></b><span xss=removed>:

Studi observasional analitik kohort retrospektif dilakukan pada pasien dewasa

COT yang menjalani kraniotomi di RSUD Dr. Moewardi. Data PaCO₂, EtCO₂, dan

GapCO₂ dikumpulkan pada hari ke-0, hari ke-1, dan hari ke-2; ΔGapCO₂ dihitung

antar-hari. Luaran utama dinilai dengan Glasgow Outcome Scale-Extended (GOSE).

Analisis meliputi uji korelasi, regresi linear berganda, serta kurva ROC.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><b><span xss=removed>Hasil</span></b><span xss=removed>:

Delapan puluh tujuh pasien dianalisis (usia 44±16,8 tahun; laki-laki 48,3%; GCS

awal 8,24±3,40). Rerata GapCO₂ menurun dari hari-0 (4,38±2,83 mmHg) ke hari-1

(3,91±2,85; p=0,013) dan hari-2 (3,94±3,34; p=0,018). Analisis multivariat

menunjukkan GCS awal (p=0,014), PaCO₂ hari-1 dan hari-2 (p=0,014; p=0,002),

GapCO₂ hari-1 dan hari-2 (p=0,006; p=0,018), serta lama rawat ICU (p=0,022)

berhubungan signifikan dengan skor GOSE. Namun, kemampuan diskriminatif GapCO₂

terhadap luaran baik–buruk terbatas (AUC 0,53–0,55). ΔGapCO₂ juga tidak

signifikan (AUC 0,49–0,56).<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><b><span xss=removed>Kesimpulan</span></b><span xss=removed>:

GapCO₂ pada 48 jam pertama pasca kraniotomi berasosiasi dengan luaran

fungsional (GOSE) setelah dikontrol faktor perancu, tetapi tidak cukup kuat

sebagai prediktor tunggal. GapCO₂ lebih tepat digunakan sebagai bagian dari

pemantauan multimodal dibanding penentu tunggal prognostik.</span></p>
×
Penulis Utama
:
Rafael Bagus Yudhistira
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S982202007
Tahun
:
2025
Judul
:
Korelasi Gap Karbon Dioksida Terhadap Luaran Pasien Cedera Otak Traumatik Pasca Kraniotomi
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Fak. Kedokteran - 2025
Program Studi
:
PPDS Anestesi
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
cedera otak traumatik, gap karbon dioksida, Glasgow Outcome Scale-Extended, kraniotomi, luaran cedera otak traumatik
Jenis Dokumen
:
Tesis
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dr. dr. Ardana Tri Arianto, Sp.An-TI, MSi.Med, Subsp.N.An(K) 2. dr. Heri Dwi Purnomo, Sp.An-TI, MKes, Subsp.M.N(K). FIP, Subsp. An.R(K)
Penguji
:
1. dr. Sugeng Budi Santosa, Sp.An-TI, Subsp. M.N(K).FIPM 2. Dr. dr. Purwoko, SpAn-TI, Subsp.An.Kv(K), Subsp.An.O(K)
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. Kedokteran
×
Halaman Awal
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.