Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan komunikasi lisan siswa pada materi perubahan lingkungan antara kelompok yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan Talkshow dan kelompok yang diajar dengan PBL tanpa metode tambahan. Permasalahan penelitian ini terletak pada pentingnya penerapan keterampilan komunikasi lisan siswa melalui model Problem Based Learning berbantu metode talkshow sebagai solusi inovatif untuk mengatasi rendahnya partisipasi, keberanian, dan interaksi siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Surakarta dengan pendekatan kuantitatif menggunakan Quasi-eksperimen dengan desain posttest-only pemilihan sampel secara teknik cluster random sampling yang melibatkan dua kelas: kelompok eksperimen diberi perlakuan model PBL berbantu talkshow, sedangkan kelompok kontrol menggunakan PBL tanpa metode tambahan. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi yang mencakup tujuh indikator komunikasi lisan: Pendahuluan, menggunakan ide efektif, penguasaan materi, gerak tubuh, kontak mata, kefasihan berbicara, penggunaan suara. Analisis statistik menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan hasil nilai signifikansi pada kelas eksperimen sebesar 0,059 dan kelas kontrol sebesar 0,200 sehingga data dinyatakan normal, uji homogenitas Levene dengan hasil nilai signifikasi sebesar 0,659 sehingga data dinyatakan homogen, dan uji t. Hasil uji t sebesar 0,001 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan komunikasi lisan siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penerapan model PBL berbantu talkshow meningkatkan kepercayaan diri, keterlibatan, dan kemampuan komunikasi verbal siswa selama pembelajaran biologi. Temuan ini menunjukkan bahwa pengintegrasian metode talkshow interaktif ke dalam PBL secara efektif meningkatkan keterampilan komunikasi lisan siswa di tingkat sekolah menengah atas.