Keterbatasan akses informasi pada penjualan pakaian thrifting secara online melalui Instagram mendorong penelitian ini mengkaji mengenai pesan persuasif produk thrifting di Instagram. Penelitian mengenai perubahan sikap konsumen ini menjadi penting karena banyak dari konsumen thrifting merupakan generasi Z yang selektif, kritis, dan komsumtif dalam membeli produk secara online. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui bentuk pesan persuasif pada produk thrifting secara online di Instagram, (2) mendeskripsikan penerimaan dan proses pencarian informasi yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk thrifting, dan (3) menganalisis sikap akhir konsumen terhadap penjualan produk thrifting. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus kualitatif pada akun Instagram thrifting @dressbycatta. Penelitian ini menggunakan konsep pesan persuasif oleh Cialdini, Elaboration Likelihood Model, dan Information Seeking Behavior. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 3 pesan persuasif dominan yang diunggah oleh Instagram @dressbycatta yaitu liking, scarcity, dan social proof. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat interaksi yang simultan antara penerimaan pesan rute sentral dan periferal yang muncul ketika konsumen pada awalnya tertarik pada aspek visual, desain produk, dan daya tarik sumber pesan (rute periferal), yang selanjutnya memotivasi mereka untuk melakukan eksplorasi informasi lebih mendalam dan akurat terkait spesifikasi produk, kredibilitas toko, serta cara pemesanan (rute sentral). Pengguna rute sentral dan periferal juga menerapkan tahapan pencarian pesan tambahan meliputi starting, monitoring, differentiating, dan verifying sehingga menghasilkan sikap akhir yang bertahan lama. Temuan ini menegaskan bahwa penerimaan pesan melalui rute sentral maupun periferal dapat menghasilkan perubahan sikap yang bertahan lama apabila individu memiliki motivasi tinggi dan kapasitas kognitif yang memadai untuk melakukan pencarian informasi tambahan dari berbagai sumber.