Penulis Utama : Berliana Nur Rizkyah
NIM / NIP : H0721031
×

Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan sumber protein dan berbagai kandungan seperti lemak, serat, vitamin dan mineral. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk, namun tidak didukung dengan peningkatan produksi. Penurunan produksi kacang tanah dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti anomali cuaca dan unsur hara yang tidak terpenuhi. Ketersediaan air dapat dipengaruhi oleh anomali cuaca yang dapat menyebabkan kondisi kekurangan maupun kelebihan air sehingga hal tersebut mempengaruhi produksi dan produktivitas kacang tanah. Ketersediaan air apabila tidak diimbangi dengan pemberian pupuk yang sesuai maka pertumbuhan tanaman akan terhambat. Pemupukan merupakan penambahan nutrisi pada tanaman yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan dapat menambah unsur yang hara yang dibutuhkan tanaman secara optimal.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanah alfisol di Laboratorium Fakultas Pertanian UNS di Jumantono, Karanganyar. Lokasi penelitian berada di titik koordinat 7º37’829” LS dan 110º56’901” BT. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu frekuensi penyiraman (penyiraman 1 hari sekali, 2 hari sekali, 3 hari sekali, 4 hari sekali). Faktor kedua yaitu Pemberian Dosis Pupuk Organik (0 ton/ha; 10 ton/ha; 20 ton/ha; 30 ton/ha). Analisis data menggunakan ANOVA  dilanjutkan uji lanjut dengan DMRT, uji regresi untuk mengetahui dosis rekomendasi dan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel pengamatan.

Frekuensi penyiraman 4 hari sekali menghasilkan bobot segar brangkasan. Frekuensi penyiraman 3 hari sekali menghasilkan bobot 100 biji terbaik. Frekuensi penyiraman 1 hari sekali menghasilkan bobot kering brangkasan terbaik. Dosis pupuk organik yang sesuai dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Dosis pupuk organik 20 ton/ha menghasilkan tinggi tanaman luas daun, indeks luas daun, jumlah polong, bobot segar polong, bobot kering polong, jumlah biji dan bobot biji terbaik. Dosis pupuk organik 30 ton/ha menghasilkan jumlah daun 5 MST, jumlah nodus 5 MST dan umur berbunga terbaik. Interaksi frekuensi penyiraman dan dosis pupuk organik yang sesuai dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kacang tanah. Interaksi antara frekuensi penyiraman 1 hari sekali dan dosis pupuk organik 20 ton/ha menghasilkan bobot kering brangkasan terbaik.

×
Penulis Utama : Berliana Nur Rizkyah
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0721031
Tahun : 2025
Judul : Peran Frekuensi Penyiraman dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea)”
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Pertanian - 2025
Program Studi : S-1 Agroteknologi
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Kapasitas lapang; pupuk kandang sapi; analisis jaringan; buah; biji
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Supriyoni, M.S.
2. Prof. Dr. Ir. Maria Theresia Sri Budiastuti, M.Si.
Penguji : 1. Dr. Desy Setyaningrum, S.P., M.P.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.