Kota Surakarta adalah salah satu kota dengan pertumbuhan  UMKM yang tinggi di Jawa Tengah. Pada tahun 2022, usaha mikro mendominasi  dengan 94,77?ri total unit usaha di Surakarta (BPS Kota Surakarta, 2024). Sektor kuliner mendominasi  UMKM di Surakarta dengan persentase 44,52%, didukung oleh kekayaan budaya  kuliner dan fasilitas shelter kuliner dari pemerintah daerah (BPPD Kota Surakarta, 2023). Dapoer Barru merupakan (UMKM)  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang bergerak di sektor kuliner, khususnya  pada produk hidangan penutup (dessert). Seiring rencana ekspansi melalui  pembukaan cabang baru, analisis kelayakan menjadi penting guna mendukung  pengambilan keputusan yang berbasis data. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan  pembukaan cabang baru Dapoer Barru di Kota Surakarta dengan pendekatan  deskriptif kualitatif. Penilaian dilakukan melalui lima aspek utama: hukum,  teknis dan teknologi, sumber daya manusia, pemasaran, serta keuangan,  dilengkapi dengan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treath)  untuk menelaah kekuatan dan kelemahan internal usaha. Hasil menunjukkan bahwa Dapoer Barru telah memenuhi  syarat legalitas seperti NIB (Nomor Induk Berusaha) dan sertifikasi Halal,  serta sedang dalam proses pengajuan badan hukum CV dan Hak Atas Kekayaan Intelektual.  Aspek teknis menunjukkan efisiensi tata letak dan kelengkapan peralatan.  Pemasaran dilakukan aktif melalui media sosial dan strategi branding.  Pengelolaan SDM telah terstruktur dengan sistem rekrutmen, pelatihan, dan  evaluasi. Secara finansial, usaha tergolong sangat layak dengan investasi awal  sebesar Rp342.746.900, (PP) Payback Period 1,17 bulan, (NPV)  Net Present Value sebesar Rp9.174.005.100, dan (IRR) Internal  Rate of Return di atas 300% per tahun.Berdasarkan hasil analisis kelayakan, pembukaan cabang  baru Dapoer Barru dinilai layak untuk dijalankan dan memiliki prospek  pertumbuhan yang menjanjikan. Studi ini diharapkan dapat menjadi rujukan  strategis dalam pengambilan keputusan bisnis, tidak hanya bagi Dapoer Barru,  tetapi juga bagi UMKM lain yang berencana melakukan ekspansi usaha di tengah  dinamika pasar yang kompetitif.