Infeksi saluran kemih adalah kondisi infeksi yang terjadi pada bagian mana pun dari saluran kemih, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. ISK secara umum disebabkan oleh bakteri, namun dapat juga karena jamur maupun virus. Penggunaan antibiotik merupakan opsi utama dalam mengobati infeksi saluran kemih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik dan kesesuaian terapi berdasarkan EAU Guidelines on Urological Infections tahun 2024 dan Panduan Tatalaksana Infeksi Saluran Kemih dan Genitalia Pria 2021 pada pasien infeksi saluran kemih di RSUD Dr. Moewardi Surakarta periode bulan Januari 2024-Juli 2024.Penelitian ini adalah jenis penelitian non eksperimental dengan pendekatan deskriptif. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan Teknik nonprobability sampling jenis purposive sampling. Data diperoleh berdasarkan rekam medis pasien rawat inap dengan diagnosis infeksi saluran kemih di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta Periode Januari 2024-Juli 2024. Data yang didapat akan dievaluasi sesuai dengan EAU Guidelines on Urological Infections tahun 2024 dan Panduan Tatalaksana Infeksi Saluran Kemih dan Genitalia Pria 2021. Data diolah menggunakan software Microsoft Excel. Sampel yang diperoleh sejumlah 203 pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggunaan antibiotik ISK rawat inap di RSUD Dr. Moewardi didominasi oleh Ciprofloxacin (22,25%), Meropenem (16,48%), Ampicillin sulbactam (15,93%), dan Ceftriaxone (12,36%). Persentase rute pengobatan secara parenteral yaitu 90,66?n rute oral sebesar 9,34?ri total 364 pengobatan. Evaluasi kesesuaian terapi antibiotik pada pasien anak dengan diagnosis ISK yaitu tepat indikasi 100%, tepat obat 70,83%, tepat dosis 58,33%, dan tepat durasi 8,33%. Evaluasi kesesuaian terapi antibiotik pada pasien ISK dewasa yaitu tepat indikasi 100%, tepat obat 53,12%, dan tepat durasi 6,25%.