×
Pariwisata agrowisata di Indonesia, khususnya di Desa Jatirejo, berpotensi besar meningkatkan ekonomi lokal melalui kolaborasi antara petani, masyarakat, dan pemerintah, meskipun menghadapi tantangan dalam pengetahuan dan hubungan sosial antarpetani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pola relasi sosial petani jambu dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam pengembangan agrowisata jambu di Desa Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan model studi kasus. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive di Desa Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 14 orang yang terdiri dari pemerintah desa yang ditentukan dengan menggunakan purpossive sampling, pengembang agrowisata jambu, petani jambu, buruh tani, pengepul jambu, penyuluh pertanian, dan wisatawan yang ditentukan dengan menggunakan snowball sampling. Analisis data menggunakan Miles and Huberman. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola relasi sosial yang terjadi dalam pengembangan agrowisata jambu melibatkan peranan berbagai aktor seperti Pengembang agrowisata jambu, petani jambu, buruh tani, pengepul jambu mahasiswa/akademisi, pemerintah, kelompok tani, media massa, dan wisatawan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terjadi pola relasi sosial berupa kerja sama antara pengembang agrowisata dengan petani jambu, Pengembang agrowisata dengan pengepul jambu, serta buruh tani dengan petani jambu dan pengembang agrowisata. Pola relasi sosial berupa kemitraan ditunjukkan oleh petani jambu dengan pengepul jambu. Adapun pola relasi kolaborasi ditunjukkan dengan adanya hubungan antara pengembang agrowisata dengan pemerintah. Pola relasi sosial dari aktor-aktor dalam pengembangan agrowisata jambu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola relasi sosial petani jambu dalam pengembangan agrowisata jambu antara lain frekuensi interaksi sosial, komunikasi, kesamaan kebutuhan, rasa percaya dan sportivitas, kekeluargaan dan kebudayaan.