BPJS Kesehatan merupakan badan hukum publik yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi seluruh masyarakat Indonesia. BPJS Kesehatan menyediakan beragam kanal layanan, baik tatap muka maupun digital, untuk memudahkan peserta dalam mengakses layanan administrasi kepesertaan. Namun, ditingkat daerah, pemanfaatan kanal layanan ini belum merata dan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan kanal layanan, faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan, serta proses pengambilan keputusan peserta dalam memilih kanal layanan BPJS Kesehatan di Kabupaten Sukoharjo.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif melalui survey cross sectional dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner daring, observasi, dan dokumentasi. Data primer dikumpulkan dengan teknik non-probability sampling (purposive sampling) 100 responden dengan kriteria merupakan peserta BPJS Kabupaten Sukoharjo dan telah menggunakan minimal satu kanal layanan. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan frekuensi dan persentase dalam bentuk tabel atau diagram, tanpa menggunakan uji statistik inferensial.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih sering menggunakan kanal layanan digital Mobile JKN (60%), diikuti tatap muka (20%), PANDAWA (12%), dan Care Center 165 (8%). Faktor psikologis menjadi faktor yang paling dominan memengaruhi keputusan peserta, diikuti oleh faktor pribadi, sosial, dan budaya. Proses pengambilan keputusan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta melalui tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca penggunaan meskipun terdapat beberapa responden yang tidak melalui tahap evaluasi alternatif.Penelitian ini menunjukkan bahwa BPJS Kesehatan perlu memperkuat strategi edukasi dan literasi digital untuk mendorong pemanfaatan kanal layanan digital secara lebih merata di seluruh lapisan peserta. Pengembangan layanan sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik peserta di daerah, supaya setiap kanal layanan dapat digunakan secara optimal. Dengan langkah tersebut, diharapkan pelayanan BPJS Kesehatan dapat semakin efektif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan peserta di berbagai wilayah.