×
Kebisingan merupakan salah satu permasalahan utama di industri
tekstil yang tidak hanya mengganggu kenyamanan kerja, tetapi juga dapat menjadi
faktor pemicu stres kerja akibat paparan suara bising yang berlangsung terus
menerus. Di CV X Klaten, khususnya pada bagian weaving memiliki 136 unit
mesin tenun, kebisingan rata-rata mencapai 100,2 dB yang dapat menyebabkan
stres kerja. Hasil survey awal menunjukan bahwa seluruh pekerja mengalami stres
kerja sedang hingga berat. Kondisi ini diperburuk dengan belum tersedianya alat
pelindung telinga di perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan earmuff modifikasi greenwool terhadap stres
kerja pada pekerja weaving yang terpapar bising di CV X Klaten. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental non-equivalent
pre-test post-test control group dengan menggunakan teknik total sampling pada
pekerja tenun dengan total 40 pekerja tenun CV X Klaten yang dibagi menjadi
kelompok eksperimen dan kontrol. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan sound
level meter, stres kerja diukur menggunakan kuesioner DASS 21. Data dianalisis
menggunakan uji Marginal Homogeneity untuk mengukur perbedaan sebelum dan
sesudah intervensi, uji chi-square untuk membandingkan antara kelompok. Berdasarkan hasil uji Marginal Homogeneity didapatkan hasil p=0,000
menunjukan perbedaan yang signifikan antara tingkat stres kerja sebelum dan
sesudah penggunaan earmuff pada kelompok eksperimen, sedangkan kelompok
kontrol didapatkan nilai p = 0,180 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Pada Uji Fisher Exact Test didapatkan hasil p = 0,043 menunjukan
adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol.Terdapat pengaruh penggunaan earmuff terhadap stres kerja pada
pekerja weaving yang terpapar bising di CV X Klaten.