Telur ayam ras merupakan bahan pangan sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Meningkatnya populasi penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhan telur. Data BPS tahun 2024 menunjukan produksi telur ayam di Provinsi Jawa Tengah tahun 2022-2023 meningkat 5,77 ?ri 827.711,57 ton menjadi 875.492,30 ton. Dalam usaha peternakan ayam petelur perlu manajemen pemeliharaan yang baik supaya produksi maksimal. Hal ini dikarenakan harga pakan yang meningkat disertai harga telur yang menurun. Dalam usaha peternakan ayam petelur selain manajemen pemeliharaan yang baik perlu perhitungan yang baik. Peternakan Lestari Farm merupakan peternak ayam petelur yang berdiri sejak tahun 1980. Tujuan yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan umum serta menganalisis usaha apakah menguntungkan dan layak dipertahankan atau tidak menggunakan perhitungan analisis usaha berdasarkan data di lapangan. Metode yang digunakan praktek lapangan, pengamatan, wawancara, analisis, dan studi pustaka. Ayam yang dipelihara strain Lohmann Brown dengan lama periode pemeliharaan 104 minggu. Sistem kandang open house dan jenis kandang baterai. Pakan yang digunakan pakan mixer konsentrat, jagung, dan bekatul. Pemberian 122,52 gram/ekor/hari frekuensi pemberian dua kali sehari, air minum sistem ad libitum. Konsumsi pakan total satu periode dengan populasi 10.877 ekor sebanyak 952.655 kg. Produksi telur satu periode didapat 349.387,5 kg dengan feed convertion ratio (FCR) 2,7. Penyakit yang sering terjadi yaitu coryza dan cacingan. Penanganan dilakukan vaksinasi, pengobatan, vitamin, dan peningkatan biosekuriti. Limbah ayam mati dimanfaatkan pembudidaya ikan lele, limbah kotoran dijual. Pemasaran dilakukan langsung ke pasar atau pedagang datang ke peternakan. Analisis usaha Break Even Point (BEP) Rupiah Rp. 2.889.306.763,19 dan BEP Berat Telur 103.189,53 kg. Payback Period of Credit (PPC) didapat 1,2 tahun dan Benefit Cost Ratio (BCR) menunjukan angka 1,26 yang artinya usaha ayam petelur Lestari Farm layak dijalankan dan dikembangkan.