Dalam konsep "Three Zero" HIV/AIDS, tiga target utama diidentifikasi sebagai kunci untuk mengakhiri pandemi HIV/AIDS: Zero New Infections, Zero Discrimination, dan Zero AIDS-related Deaths. Di Indonesia strategi Three Zero dan STOP HIV/AIDS sudah mulai dilaksanakan oleh Yayasan Mitra Alam di Surakarta. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai strategi pencapaian Three Zero dan STOP HIV/AIDS yang dilakukan Yayasan Mitra Alam, mengetahui faktor pendukung dan penghambat serta cara mengatasi hambatan tersebut, dan mengetahui dampak yang diberikan pada masyarakat. Dalam penelitian ini menggunakan refleksivitas dari risk society yang dikemukakan oleh Ulrich Beck, yang memungkinkan individu dan masyarakat untuk merefleksikan secara kritis perilaku mereka terkait dengan pentingnya pencegahan serta perubahan perilaku yang diperlukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi literatur. Untuk pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan cara memilih sampel sesuai dengan pengetahuan dari peneliti terhadap penelitian. Dengan informannya yaitu staff Yayasan Mitra Alam, pasien yang sedang dalam kondisi HIV/AIDS (ODHA), keluarga terdekat ODHA, dan masyarakat sekitar. Lokasi penelitian di kantor Yayasan Mitra Alam Kota Surakarta. Teknik validitas data yang digunakan yaitu teknik triangulasi sumber data dengan cara observasi dan teknik triangulasi teori dengan membandingkan hasil penelitian dengan perspektif teori yang relevan. Teknik analisis data yang digunakan dengan reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Yayasan Mitra Alam di Surakarta menerapkan strategi pencapaian Three Zero dan STOP HIV/AIDS dengan pendekatan partisipatif, reflektif, dan kolaboratif yang berbasis komunitas. Dengan beberapa faktor pendukung seperti relasi antar pihak, peran aktif pemerintah daerah, sistem pendampingan yang intensif, dan ketersediaan pelayanan kesehatan. Di sisi lain, penelitian juga mengungkap adanya berbagai hambatan, baik struktural maupun kultural, yang mempengaruhi efektivitas implementasi program. Namun, hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi melalui fleksibilitas pendekatan, dialog lintas sektor, serta inovasi dalam penyampaian layanan dan edukasi. Dampak yang diberikan program Three Zero dan STOP HIV/AIDS memunculkan perubahan sosial dan perilaku di kalangan masyarakat.