Tanah gambut merupakan salah satu tanah bermasalah dalam dunia teknik sipil karena memiliki sifat fisik dan mekanis yang buruk. Seperti daya dukung yang rendah, kompresibilitas yang tinggi, serta kadar air dan kandungan organik yang tinggi. Salah satu metode perbaikan tanah yang efektif dan ekonomis adalah soil mixing, yaitu teknik pemcampuran tanah dengan bahan pengikat seperti semen untuk meningkatkan stabilitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar air tanah terhadap waktu setting awal dan kapasitas dukung tanah hasil soil mixing pada tanah gambut dari Danau Rawapening, Jawa Tengah.

Metode penelitian yang digunakan meliputi pengujian laboratorium berupa uji initial setting time (waktu ikat awal) menggunakan alat Vicat Apparatus dan uji kuat geser langsung (Direct Shear Test). Sampel tanah diberi variasi kadar air sebesar 65,64 %, 75,24 %, 92,35%, 102,28 ?n 115,51 % serta variasi kadar proporsi semen sebesar 15 %, 20 ?n 25 % terhadap berat kering tanah. Pengujian waktu ikat awal dilakukan untuk melihat waktu transisi campuran dari fase plastis ke fase kaku, sedangkan pengujian direct shear untuk memperoleh nilai kohesi (c), sudut geser dalam (ɸ), dan digunakan dalam perhitungan kapasitas dukung (qu).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air tanah sangat memengaruhi waktu setting awal dan kekuatan tanah hasil stabilisasi. Waktu setting awal tercepat terjadi pada kadar air 65,64 %, sedangkan waktu terlama tercatat pada kadar air 115,51 %, menunjukkan bahwa kelebihan kadar air memperlambat reaksi hidrasi semen. Nilai kohesi (c) cenderung meningkat dengan penambahan proporsi semen dan mencapai puncaknya pada kadar air optimum (wopt), sedangkan nilai sudut geser dalam (ϕ) menurun pada kadar air tinggi. Kapasitas dukung maksimum sebesar 223,39 kN/m² tercapai pada kadar air 65,64 ?ngan 15 % semen. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemilihan kadar air optimum untuk mendapatkan performa terbaik dari teknik soil mixing pada tanah gambut.