×
Jagung Manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu jenis jagung
digemari masyarakat karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan
jagung biasa. Walaupun memiliki permintaan yang tinggi, produktivitas jagung
manis masih tergolong rendah. Hal ini terjadi disebabkan oleh kesuburan tanah
yang menurun, penggunaan pupuk yang kurang efisien, dan kurangnya pemahaman
mengenai kebutuhan nutrisi tanaman jagung manis yang spesifik. Pemilihan
varietas tanaman jagung juga berpengaruh meningkatkan produktivitas tanaman.
Sejauh ini, pada umumnya petani menggunakan pupuk NPK saja untuk memenuhi
kebutuhan unsur hara tanaman tanpa diimbangi dengan pemupukan unsur hara
lainnya. Penambahan unsur hara sekunder seperti unsur kalsium dinilai mampu
meningkatkan produktivitas tanaman, penambahan pupuk Ca dinilai mampu
meningkatkan penyerapan unsur hara yang lain. Pemberian pupuk N, P, K yang
dikombinasikan dengan pupuk Ca yang tepat mampu mendukung ketersediaan hara
dan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh
kombinasi pupuk N, P, K dengan pupuk cair Ca terhadap ketersediaan hara N, P,
K, Ca dan pertumbuhan jagung manis serta mengetahui dosis mana yang paling
efektif untuk meningkatkannya.
Penelitian dilaksanakan di Desa Sidokerto, Kecamatan Plupuh, Kabupaten
Sragen dan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan, Fakultas Pertanian UNS pada
bulan Maret hingga September 2023. Penelitian dilaksanakan dengan metode
Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal. Penelitian ini
dilakukan dengan 9 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Macam perlakuan yang
diberikan yaitu, Kontrol (A); NPK Standar (B); ¼ NPK + 1 Ca (C); ½ NPK + 1 Ca
(D); ¾ NPK + 1 Ca (E); 1 NPK + 1 Ca (F); ¾ NPK + ¼ Ca (G); ¾ NPK + ½ Ca
(H); ¾ NPK + ¾ Ca (I). Variabel pengamatan yang diamati yaitu pH (elktrometri),
KTK (ekstraksi ammonium asetat), N-Total (Kjeldahl), P-Tersedia (Olsen), KTertukar (Ekstraksi NH4OAc), Ca-Tertukar (Ekstraksi NH4OAc). Variabel
pertumbuhan tanaman seperti tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun.
Analisis data dilakukan menggunakan uji Anova dengan taraf 95%, dilanjutkan uji
DMRT dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ¾ NPK
+ ¼ Ca (G) merupakan perlakuan yang paling efektif yang menghasilkan
peningkatan N-Total sebesar 23,26%, P-Tersedia sebesar 29,27%, K-Tertukar
sebesar 8,47%, Ca-Tertukar sebesar 18,31%, tinggi tanaman sebesar 14,99%,
diameter batang sebesar 11,03%, dan jumlah daun sebesar 25% dibandingkan
perlakuan NPK standar serta meningkatkan N-Total sebesar 96,30%, P-Tersedia
sebesar 80,89%, K-Tertukar sebesar 52,11%, dan Ca-Tertukar sebesar 46,12%,
tinggi tanaman sebesar 52,10%, diameter batang sebesar 74,57% dibandingkan, dan
jumlah daun meningkat sebesar 50% dibandingkan perlakuan kontrol.