Wisatawan saat ini mulai tertarik pada industri pariwisata yang menyediakan wisata wellness dan berbasis budaya dalam produk yang ditawarkan salah satunya adalah Atsiri Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa Atsiri Jawa telah menjalankan perannya sebagai destinasi wisata wellness berbasis budaya di Nglebak, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.Penulis menggunakan teknik penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sehingga penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya yaitu observasi langsung di lapangan, wawancara bersama narasumber, dan dokumentasi dengan tambahan informasi sesuai keadaan di lapangan.Hasil penelitian ini adalah Atsiri Jawa hadir menjadi sebuah tempat wisata yang menyediakan layanan wellness tourism berbasis budaya terutama tradisi masyarakat Jawa yang dikemas sedemikian rupa tanpa menghilangkan ciri khas dari atsiri, berupa aroma dari essential oil. Pengenalan budaya Jawa yang diterapkan oleh Atsiri Jawa dimana wisatawan diajak untuk mengenal dan mengingat kembali tradisi, filosofi, dan nilai - nilai luhur melalui menerapkan dan mengajarkan budaya slow living dengan program activity yang dikemas dengan esensi dari “olah raga” dan “olah rasa” berupa kegiatan Beksan, Canthing Candra, Racik Candra Raksi, Racik Jamu, Javanese Massage, Ngramban, Laras Wening, Tur Kawasan, aktivitas Berenang hingga pola hidup sehat dengan mengkonsumsi hidangan Healthy Traditional Food seperti Set Tata Tumpeng dan lain sebagainya. Kesimpulan dari penelitian ini, Atsiri Jawa telah menjalankan perannya dengan baik sebagai destinasi wisata wellness berbasis budaya melalui konsep dan produk yang ditawarkan. Wisatawan dapat menjadikan Atsiri Jawa sebagai tempat untuk menenangkan jiwa dan media rileksasi tubuh dengan suasana serta kondisi yang menyatu dengan alam. Kemudian dapat juga dijadikan sebagai media untuk lebih mengenal karakter diri masing - masing dalam “olah rasa” dan “olah raga” melalui wellness tourism berupa program aktivitas hingga hidangan makanan yang disediakan serta dijadikan sebagai media untuk mengingat dan mendekatkan diri kepada sang pencipta sesuai pedoman atau ajaran masyarakat Jawa mengenai adat istiadat dan rutinitas sehari - hari.