×
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi sub-tindak tutur direktif yang digunakan guru serta pola hubungan antara bentuk dan fungsi sub-tindak tutur direktif yang digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Jawa di kelas VII SMP Ta’mirul Islam Surakarta tahun ajaran 2024/2025. Data penelitian ini berupa tuturan guru yang mengandung tindak tutur direktif selama proses interaksi pembelajaran berlangsung. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru SMP Ta’mirul Islam sebagai informan. Sifat Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Metode dan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan pragmatis dilanjutkan dengan teknik dasar pilah unsur tertentu (PUP). Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, dengan bantuan perangkat pendukung seperti alat perekam dan laptop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur direktif yang digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Jawa terdiri atas bentuk langsung dan tidak langsung, yang diklasifikasikan ke dalam enam jenis sub-tindak tutur direktif yaitu: permintaan (requestives), pertanyaan (questions), perintah (requirements), larangan (prohibitives), pemberian izin (permissives), dan nasihat (advisories). Bentuk tindak tutur direktif yang paling sering digunakan dalam dialog guru pada pembelajaran bahasa Jawa adalah tindak tutur langsung dengan fungsi perintah dan bertanya. Dominasi bentuk ini menunjukkan peran guru sebagai pengarah pembelajaran yang aktif, serta pentingnya komunikasi efektif dalam mencapai tujuan intruksional. Saran dalam penelitian ini adalah agar guru lebih memperhatikan penggunaan variasi bentuk dan fungsi tindak tutur direktif dalam proses pembelajaran, guna menciptakan interaksi yang lebih efektif dan komunikatif di kelas.