Laporan Tugas Akhir ini berjudul “Peran Sutradara dalam Produksi Film Dokumenter Temurun”. Latar belakang dari pembuatan film dokumenter ini adalah terkesannya penulis terhadap sejarah yang dimiliki hingga generasi muda yang terus melestarikan tradisi pembuatan gerabah di Desa Melikan, Kec. Wedi, Klaten. Tradisi Gerabah Bayat ini merupakan warisan budaya yang telah berlangsung secara turun-menurun, namun keberlanjutannya dihadapkan pada tantangan modernisasi dan perubahan zaman. Oleh karena itu, penulis mengangkat tema ini sebaga bentuk kontribusi dalam mendokumentasikan dan memperkenalkan kembali nilai budaya tersebut kepada masyarakat luas. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengimplementasikan peran sutradara dalam proses produksi film dokumenter, mulai dari tahap praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi. Sebagai sutradara, penulis bertanggung jawab dalam menyusun ide, menentukan sudut pandang cerita, memilih narasumber yang relevan, mengatur pengambilan gambar, hingga memberikan arahan pada proses editing. Film dokumenter ini menggunakan pendekatan ekspositoris untuk menyampaikan informasi secara faktual melalui wawancara langsung dengan para pelaku tradisi, yaitu sekretaris desa, ketua komunitas, dan pengrajin muda yang terlibat dalam pelestarian Gerabah Bayat. Melalui proses produksi ini, penulis menyimpulkan bahwa peran sutradara tidak hanya sebatas menjaga aspek visual dan narasi, tetapi juga memilki tanggung jawab penting dalam meastikan pesan yamg ingin disampaikan dapat diterima audiens denga jelas. Selain itu, sutradara juga harus mampu berkoordinasi dengan seluruh tim produksi, mengatasu kendala teknis maupun nonteknis, serta mengelola alur kerja secara profesional. Hasil akhir dari film ini diharapkan dapat menjadi media edukasi dan inspirasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih peduli terhadap pelestarian tradisi lokal yang mengandung nilai budaya.