Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kambing dan Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium cepa var. Aggregatum) dari True Shallot Seed
Penulis Utama
:
Dzaky Pramudya Nur Zaman
NIM / NIP
:
H0721158
×<p class="MsoNormal" xss="removed" xss=removed>Bawang merah (<i>Allium cepa</i> var. <i>Aggregatum</i>) merupakan tanaman hortikultura dari jenis sayur yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Kebutuhan dan konsumsi bawang merah di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya karena pertumbuhan jumlah penduduk. Hal ini menyebabkan usaha tani bawang merah mempunyai prospek yang baik terhadap kesejahteraan petani Indonesia. Hasil bawang merah di Indonesia masih rendah hanya 9,92 ton/ha, jauh lebih rendah dibanding potensinya yang mencapai 18 ton/ha. Penyebab bawang merah masih jauh lebih rendah dibanding potensinya karena penggunaan umbi sebagai media tanam. Kelemahan penggunaan umbi sebagai bahan tanam yakni kurang terjamin kualitas, produktivitas rendah dan cenderung menurun, membutuhkan jumlah yang banyak berkisar 1,0-1,5 ton/ha, penyimpanan dan distribusi lebih sulit, biaya pengadaan mahal, dan rentan terhadap penularan penyakit. Alternatif yang digunakan yaitu penggunaan benih berupa biji (True Shallot Seed/TSS). TSS memiliki kelebihan, antara lain kebutuhan benih lebih sedikit yaitu 3,0-7,5 kg/ha sehingga dapat mengurangi biaya produksi, produktivitas tinggi, bebas penyakit tular benih, proses distribusi benih lebih ringkas, biaya angkut lebih murah, serta bisa disimpan lebih lama. Namun TSS memiliki daya tumbuh benih yang masih rendah, sehingga perlu pupuk kandang kambing untuk memperbaiki struktur tanah dan pupuk NPK untuk meningkatkan produktivitas bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah dengan koordinat yang terdiri dari 7°32’59.3” LS 110°52’07.9” BT pada bulan Juni sampai November 2024. Kondisi geografis lahan percobaan berada pada ketinggian tanah 119,6 mdpl dengan jenis tanah grumusol sebagai tempat budidaya bawang merah. Laboratorium Ekologi dan Managemen Produksi Tanaman Fakultas Pertanian UNS menjadi tempat pengukuran hasil penelitian. Rancangan percobaan yang digunakan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama berupa pemberian pupuk kandang kambing (K) terdiri atas 3 taraf yaitu: K1= 10 ton/ha, K2= 15 ton/ha, K3= 20 ton/ha. Faktor kedua berupa pemberian pupuk NPK Mutiara 16-16-16 (N) yang terdiri dari 3 faktor yaitu: N1= 0 kg/ha, N2= 300 kg/ha, dan N3= 400 kg/ha. Total perlakuan yang didapatkan sebanyak 27 unit percobaan. Variabel yang diamati antara lain suhu udara, kelembapan udara, intensitas cahaya, tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar brangkasan, bobot kering brangkasan, jumlah umbi, diameter umbi, bobot segar umbi, bobot umbi kering per rumpun, bobot umbi kering per petak, dan bobot umbi kering per hektar. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan taraf 5%. Apabila hasil pengamatan menunjukkan pengaruh beda nyata, dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5% untuk melihat perbedaan pengaruh antar perlakuan. Hasil penelitian ditemukan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk kandang kambing dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah asal TSS. Penggunaan pupuk kandang kambing dengan dosis 10 ton/ha hingga 20 ton/ha belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah asal TSS. Pemberian pupuk NPK dengan dosis 400 kg/ha hanya mampu meningkatkan bobot umbi segar dan bobot umbi kering per rumpun, sedangkan tanpa pemberian NPK dan dosis 300 kg/ha belum mampu mempengaruhi pertumbuhan dan hasil.</p>
×
Penulis Utama
:
Dzaky Pramudya Nur Zaman
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H0721158
Tahun
:
2025
Judul
:
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kambing dan Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium cepa var. Aggregatum) dari True Shallot Seed
