Putri Anggraeni Kusuma Dewi. K5421064. Pembimbing: Dr. Rahning Utomowati, S.Si., M.Sc. ANALISIS POTENSI KONFLIK PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN KERAWANAN LONGSORLAHAN DI KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2006 – 2025. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2025 Tujuan penelitian: (1) Menganalisis perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Ngargoyoso pada tahun 2006–2025. (2) Menganalisis potensi konflik perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Ngargoyoso pada tahun 2006–2025. (3) Menganalisis kerawanan longsorlahan di Kecamatan Ngargoyoso tahun 2025. (4) Menganalisis hubungan potensi konflik perubahan penggunaan lahan dan kerawanan longsor di Kecamatan Ngargoyoso tahun 2025 Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan korelasi spasial/keruangan dan analisis proses keruangan. Teknik pengambilan sampel untuk penggunaan lahan menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling, sedangkan untuk lahan menggunakan satuan lahan dengan teknik saturated sampling. Teknik pengambilan data adalah interpretasi citra, observasi lapangan, dan dokumentasi. Teknik uji validitas menggunakan uji ketelitian citra, triangulasi teori dan sumber. Analisis data: (1) menggunakan metode overlay (tumpang tindih) dengan bantuan software pengolahan data spasial ArcGIS. (2) menggunakan metode statistik deskriptif dengan analisis korelasi spasial. (3) menggunakan metode skoring dan pembobotan pada setiap parameter kerawanan longsor. (4) metode overlay dan korelasi spasial.  Hasil penelitian: (1) Data perubahan penggunaan lahan tahun 2006 – 2015 dan 2015 – 2025 menunjukkan luasan yang berbeda-beda pada masing-masing penggunaan lahan. Kecamatan Ngargoyoso mengalami dua pola utama perubahan penggunaan lahan yaitu peningkatan signifikan pada lahan permukiman dan kebun, dan penurunan signifikan pada semak/belukar, lahan kosong dan sawah irigasi. (2) Berdasarkan klasifikasi potensi konflik perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Ngargoyoso berada pada tingkat konflik intensif, sedang, lemah dan tidak ada konflik. Potensi konflik intensif terjadi karena adanya konversi lahan ekologis dan tidak produktif dialih fungsikan ke lahan budidaya dan lahan terbangun dengan luas perubahan >12 Ha. (3) Tingkat kerawanan longsorlahan terdiri dari tiga kelas yaitu tingkat kerawanan longsorlahan sedang seluas 42,6 Ha (0,7%), tingkat kerawanan longsorlahan sangat tinggi seluas 3942,9 Ha (64,4%), tingkat kerawanan longsorlahan sangat tinggi seluas 2136,8 Ha (34,9%). (4) Analisis overlay yang dihasilkan dari potensi konflik perubahan penggunaan lahan dan kerawanan longsorlahan, memberikan pola bahwa konflik intensif – sedang, ternyata dibarengi dengan kerawanan longsor tinggi – sangat tinggi.