Ayam petelur merupakan salah satu komoditas unggas dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani yakni telur. Ayam petelur terdapat berbagai jenis strain salah satunya adalah Lohman Brown. Strain Lohman Brown ini banyak dipelihara karena dapat mencapai produktivitas yang optimal, sehingga faktor pemeliharaan harus diperhatikan diantaranya manajemen pencahayaan. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas ayam petelur yang dihasilkan oleh perbedaan pencahayaan 8 jam dan 12 jam selama 30 hari. Populasi ayam yang digunakan dalam studi kasus sebanyak 1.000 ekor dibagi 2 perlakuan pencahayaan yang berbeda dengan masing-masing perlakuan diulang 5 kali dengan umur pemeliharaan 32-36 minggu. Metode analisis data menggunakan uji independent sampel t-test. Pencahayaan 8 jam menghasilkan produktivitas yang baik pada nilai FCR 2,12, HDP 89,52, Berat Telur 63,61. Pencahayaan 12 jam menghasilkan nilai FCR 2,25, HDP 85,92, Berat Telur 62,84. Hasil studi kasus menunjukkan lama pencahayaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Feed Convertion Ratio (P < 0> 0,05). Berdasarkan hasil studi kasus pemberian pencahayaan selama 8 jam lebih efektif terhadap FCR dan bobot telur.