Refleksi Sosial dalam Film Pretty Boys (2019) Karya Tompi: Kajian Sosiologi Sastra Ian Watt.
Penulis Utama
:
Alaika Firdaus
NIM / NIP
:
B0218004
×<p xss="removed"><div xss=removed>Film Pretty Boys (2019) menarik untuk diteliti, karena menyajikan masalah



tentang kehidupan selebritas di dunia industri hiburan yang tidak terlihat oleh



kebanyakan orang. Film ini ditulis oleh Imam Darto dan disutradarai oleh Tompi.



Kedua orang tersebut sudah berkecimpung pada dunia industri hiburan. Film ini



menyajikan konflik-konflik apa yang terjadi dan dialami oleh seorang selebritas di



dalam industri hiburan. Untuk melihat bagaima film ini menggambarkan realitas



dari kondisi sosial masyarakat, maka film ini diteliti menggunakan teori sosiologi



satra Ian Watt. </div><div xss=removed><br></div><div xss=removed>Tujuan penelitian ini adalah (1) menjelaskan latar belakang sosial Imam



Darto dan Tompi; (2) menjelaskan kondisi sosial saat film Pretty Boys (2019)



tayang; (3) menjelaskan tata naratif pada film Pretty Boys (2019); (4) menjelaskan



cermin masyarakat pada film Pretty Boys (2019). </div><div xss=removed><br></div><div xss=removed>Penelitian ini merupakan penelitan kualitatif deskriptif. Teknik



pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak catat. Untuk



menemukan karya sastra sebagai cermin sosial adalah dengan memperhatikan latar



belakang sosial pengarang, lalu melihat kondisi sosial ketika karya diproduksi,



Kemudian, membedah isi film Pretty Boys untuk mendapat cermin sosial pada film



tersebut.



Terakhir,



mengaitkan



langkah-langkah



sebelumnya untuk menggambarkan cermin sosial yang ditampilkan pada film Pretty Boys. </div><div xss=removed><br></div><div xss=removed>Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal, (1) Imam Darto dan Tompi



merupakan perwakilan kelompok sosial selebritas yang menjadi pelaku industri



hiburan. (2) Pada saat film Pretty Boys (2019) diproduksi, terdapat beberapa kondisi



sosial yang sedang terjadi di tengah masyarakat yaitu, kehidupan seorang selebritas



menjadi sorotan bagi masyarakat, kehadiran lelaki feminin di layar kaca mendapat



tekanan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), program acara televisi mulai



menimbulkan kejenuhan di kalangan masyarakat. (3) Tata naratif dari film Pretty



Boys menunjukan beberapa gambaran. Gambaran pertama adalah hubungan ayah



dan anak, kehadiran sosok lelaki feminin di dunia industri hiburan, kehidupan yang



dialami oleh seorang selebritas,dan gambaran migrasi media dari televisi menuju



ke media digital. (4)hasil pembahasan mengenai sastra sebagai cermin masyarakat



yang terdapat pada film Pretty Boys menunjukkan realitas sosial yang tergambar



melalui penggambaran-penggambaran pada tata naratif film ini. </div></p>
×
Penulis Utama
:
Alaika Firdaus
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
B0218004
Tahun
:
2025
Judul
:
Refleksi Sosial dalam Film Pretty Boys (2019) Karya Tompi: Kajian Sosiologi Sastra Ian Watt.
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2025
Program Studi
:
S-1 Sastra Indonesia
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Pretty Boys; sosiologi sastra; industri hiburan; Ian Watt
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Drs. Albertus Prasojo, M.Sn.
Penguji
:
1. Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A. 2. Rianna Wati, S.S., M.A. 3. Drs. Albertus Prasojo, M.Sn.
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. Ilmu Budaya
×
Halaman Awal
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.