Penulis Utama : Galuh Ayu Wulandari
NIM / NIP : M0121034
×

Sistem pemilu proporsional merupakan sistem pemilihan umum yang mempertimbangkan prinsip proporsionalitas. Dua metode yang umum digunakan dalam sistem ini adalah metode Sainte-Laguë dan D’Hondt. Keduanya menghasilkan proporsionalitas yang berbeda. Proporsionalitas masing-masing metode diukur menggunakan indeks least squares. Indeks least squares merupakan ukuran statistik yang menghitung deviasi antara persentase kursi dan persentase suara yang diperoleh partai. Proporsionalitas dipengaruhi oleh jumlah kursi dan keberpihakan suatu metode pemlilu terhadap partai besar. Penambahan jumlah kursi meningkatkan proporsionalitas sedangkan keberpihakan terhadap partai besar menurunkan proporsionalitas. 

Penelitian ini membandingkan proporsionalitas metode Sainte-Laguë dan D'hondt yang diukur menggunakan indeks least squares dengan mempertimbangkan faktor jumlah kursi dan keberpihakan metode terhadap partai besar. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder berupa data rekapitulasi hasil perolehan suara partai politik dan jumlah kursi yang tersedia (district magnitude) pada pemilu DPR RI 2024 daerah pemilihan Pulau Jawa yang terdiri atas 39 daerah pemilihan. Proses analisis mencakup perhitungan alokasi kursi dengan metode Sainte-Laguë dan D’Hondt, pengukuran proporsionalitas dengan indeks least squares (ILS), analisis regresi untuk melihat pengaruh jumlah kursi terhadap nilai ILS, serta evaluasi keberpihakan metode terhadap partai besar berdasarkan selisih antara persentase kursi dan suara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dapil Pulau Jawa, metode Sainte-Laguë lebih proporsional dibandingkan D’Hondt. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata nilai ILS Sainte-Lague yang lebih rendah dari pada ILS D'Hondt. Nilai rata-rata ILS metode Sainte-Laguë dan D'Hondt yakni 10.50 dan 13.04. Selanjutnya, model regresi mengindikasikan bahwa peningkatan jumlah kursi memiliki dampak penurunan yang lebih besar terhadap nilai ILS pada metode Sainte-Laguë dibandingkan metode D’Hondt. Selain itu, kedua metode cenderung menguntungkan partai besar, tetapi metode D’Hondt memberikan keuntungan kursi yang lebih besar. Rata-rata keuntungan kursi yang diberikan oleh metode Sainte-Lague 2.23?n metode D'Hondt 4.25%. Dengan demikian, metode Sainte-Laguë lebih merepresentasikan distribusi suara partai dari pada metode D'Hondt pada daerah pemilihan Pulau Jawa.

×
Penulis Utama : Galuh Ayu Wulandari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : M0121034
Tahun : 2025
Judul : Perbandingan Proporsionalitas Metode Sainte-Lague dan D'Hondt pada Proporsionalitas Jumlah Suara dan Kursi Legislatif Daerah Pemilihan Pulau Jawa dengan Indeks Least Squares
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. MIPA - 2025
Program Studi : S-1 Matematika
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Proporsionalitas;Metode Sainte-Lague;Metode D'Hondt;Indeks Least Squares
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Sutanto, S.Si., DEA
2. Nughthoh Arfawi Kurdhi, S.Si., M.Sc., Ph.D.
Penguji : 1. Dr. Dewi Retno Sari Saputro, S.Si., M.Kom.
2. Drs. Tri Atmojo Kusmayadi, M.Sc., Ph.D.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. MIPA
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.