Penelitian ini mengkaji transformasi profesi akuntan akibat penerapan Artificial Intelligence (AI) di sektor perbankan Indonesia dengan pendekatan kualitatif studi kasus pada bank BUMN (BRI), swasta (BCA), dan digital (SeaBank). Hasil penelitian menunjukkan tiga temuan utama. Pertama, implementasi AI telah mengubah peran akuntan dari tugas administratif menjadi fungsi analitis strategis berbasis data, dengan penekanan pada validasi algoritma dan manajemen risiko. Kedua, kompleksitas implementasi bervariasi berdasarkan jenis bank: bank BUMN menghadapi tantangan integrasi sistem warisan, bank swasta fokus pada risiko reputasi, sedangkan bank digital berprioritas pada keamanan siber. Ketiga, transformasi ini menuntut pengembangan kompetensi baru akuntan meliputi literasi data, pemahaman sistem AI, dan kemampuan analitis yang lebih kompleks. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi penyusunan strategi adaptasi profesi akuntan dan rekomendasi kebijakan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan kompetensi di era digital. Temuan penelitian memperkuat teori manajemen risiko dengan menunjukkan bagaimana AI menciptakan dimensi risiko baru sekaligus menjadi alat mitigasi risiko dalam industri perbankan.