Dalam kehidupan modern, penampilan menjadi unsur penting pembentuk kesan dan identitas, dengan fashion sebagai aspek yang menonjol. Pesatnya perkembangan industri fashion memunculkan fenomena fast fashion yang berdampak pada limbah tekstil, pencemaran lingkungan, dan konsumsi berlebihan. Sebagai alternatif, slow fashion menekankan keberlanjutan, kualitas, dan etika produksi. Di Indonesia, salah satunya diwujudkan melalui teknik ecoprint yang memanfaatkan pigmen alami dari daun dan bunga. Rinrin Ecoprint, UMKM lokal di Sukoharjo, memproduksi fashion ecoprint yang nyaman, unik, dan ramah lingkungan. Untuk memperluas promosi dan meningkatkan brand awareness, penulis memproduksi iklan televisi komersial Rinrin Ecoprint dalam format audiovisual, audio, dan visual statis agar pesan tersampaikan persuasif kepada target audiens.Laporan ini memaparkan tahapan produksi iklan televisi komersial Rinrin Ecoprint, mulai dari praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi. Sebagai sutradara dan art director, penulis pada tahap praproduksi melakukan observasi, menyusun creative brief, mencari referensi art, membuat storyboard, mendampingi pembuatan shotlist, melakukan breakdown art, menyusun anggaran, survei lokasi, casting talent, reading, serta menyiapkan properti dan wardrobe. Pada tahap produksi, penulis memantau visual, menyusun script report, dan memberikan briefing kepada kru. Selanjutnya, pada tahap pascaproduksi, penulis meninjau footage, membantu penyusunan editing script, mendampingi proses penyuntingan, dan memantau publikasi karya. Seluruh rangkaian proses tersebut dirancang untuk memperkuat citra Rinrin Ecoprint sebagai UMKM lokal yang mengusung nilai-nilai keberlanjutan. Melalui proses ini, dihasilkan iklan televisi komersial Rinrin Ecoprint yang menampilkan visual nyaman, eksklusif, dan alami sesuai karakter produk. Implementasi peran sutradara dan art director dalam alur cerita, estetika visual, dan penyampaian pesan iklan efektif membangun kesadaran audiens terhadap produk ecoprint lokal, sekaligus mendukung promosi UMKM dan mendorong minat pada fashion berkelanjutan.