Kiki Rizki Ilmiati. K7521044. Pembimbing: Subroto Rapih, S.Pd., M.Pd., Ph.D. ANALISIS HAMBATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR (STUDI KASUS PADA GURU SMK WIKARYA KARANGANYAR). Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2025Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) menganalisis bentuk kesulitan yang dialami guru di SMK Wikarya Karanganyar, (2) strategi yang digunakan guru untuk mengatasi kesulitan dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di SMK Wikarya Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian ini meliputi informan kunci seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, 5 kepala program keahlian, dan 15 guru, serta melalui observasi dan analisis dokumen. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bentuk kesulitan yang dialami guru di SMK Wikarya Karanganyar dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka Belajar yaitu: (a) kurangnya pemahaman terhadap kurikulum, terutama dalam penyusunan modul ajar dan asesmen, yang seringkali disebabkan oleh minimnya pelatihan; (b) kesiapan siswa yang belum optimal untuk pembelajaran mandiri dan aktif juga menjadi kendala, karena banyak siswa masih menunjukkan ketergantungan pada guru; (c) keterbatasan sarana dan prasarana, seperti ketersediaan komputer dan proyektor, menghambat penerapan pembelajaran berbasis proyek dan interaktif; (d) Perbedaan karakter dan kemampuan siswa yang beragam menyulitkan guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi; (e) kesulitan dalam penyusunan administrasi pembelajaran juga menjadi tantangan signifikan. (2) Strateginya antara lain: (a) dukungan pelatihan dari pihak sekolah, berupa workshop dan pembinaan, turut membantu guru dalam memahami dan menerapkan Kurikulum Merdeka; (b) asesmen berkelanjutan dan refleksi diri dilakukan guru untuk memantau perkembangan siswa dan memperbaiki metode pengajaran; (c) pemanfaatan teknologi dan sumber belajar alternatif, seperti perangkat pribadi dan platform digital, digunakan untuk mendukung proses belajar; (d) penyesuaian metode mengajar dengan kondisi kelas, memvariasikan pendekatan pembelajaran, dan memanfaatkan fasilitas yang ada; (e) kolaborasi dengan sesama guru melalui komunitas belajar formal maupun informal juga menjadi penting untuk berbagi praktik terbaik dan mencari solusi.