Latar Belakang: 88% kasus kecelakaan kerja di antaranya disebabkan oleh human error, menunjukkan kurangnya penerapan K3 di industri. PT X merupakan perusahaan manufaktur pengolahan kayu, khususnya di departemen furniture, teridentifikasi memiliki potensi bahaya tinggi dan banyak terjadi unsafe action yang dibuktikan pada survei awal dimana didapatkan 30% unsafe action pada tangkat tinggi dan 50% pada tingkat sedang. Proses moulding, finishing awal, dan pemotongan memiliki HEP tertinggi. Penelitian ini berfokus pada penurunan unsafe action melalui safety training dengan pendekatan human error.Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan rancangan nonequivalent control group design. Populasi penelitian adalah 78 pekerja bagian furniture PT X, dan sampel diambil menggunakan purposive sampling sejumlah 60 pekerja (34 kelompok intervensi, 26 kelompok kontrol). Data dikumpulkan melalui observasi unsafe action dengan pre-test dan post-test. Analisis data menggunakan uji non-parametrik (Wilcoxon dan Mann-Whitney) karena data tidak berdistribusi normal, serta effect size Cohen’s d untuk mengukur efektivitas.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan unsafe action yang signifikan pada kelompok intervensi antara sebelum dan sesudah safety training (p = 0,000). Terdapat juga perbedaan unsafe action yang signifikan antara post-test kelompok kontrol dan post-test kelompok intervensi (p = 0,001). Safety training memiliki efektivitas yang besar dalam menurunkan unsafe action pekerja furniture PT X, dengan nilai effect size Cohen’s d sebesar 0,912 (d ≥ 0,8). Simpulan: Penerapan safety training dengan pendekatan human error efektif secara signifikan menurunkan unsafe action pada pekerja furniture PT X.